Pakar Sebut Virus Influenza Lebih Mematikan Dari Virus Corona, Infeksi 19 Juta Orang
Kasus virus influenza di Amerika Serikat (AS) mencapai 19 juta kasus pada musim ini dan ada sekitar 10.000 kematian yang berkaitan dengan virus tersebut. Namun hal ini tak mendapat perhatian besar seperti wabah virus corona. Para pakar menjelaskan alasannya.
Sebuah virus mematikan telah membunuh ribuan orang dan menginfeksi jutaan lainnya di Amerika Serikat musim ini. Namun virus tersebut tak pernah menjadi berita utama.
Sementara itu virus corona baru, yang mulai muncul di China sejak akhir tahun lalu dan menyebar ke sedikitnya 20 negara, sedang mencapai tingkat epidemi, tingkat infeksi dan kematiannya tidak mendekati virus yang lebih tua sebelumnya: influenza.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Di AS sendiri sedikitnya 19 juta kasus influenza dilaporkan musim ini, dan sebanyak 10.000 kasus kematian akibat penyakit tersebut, menurut data statistik terbaru dari Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan AS (CDC), seperti dikutip dari Alarabiya, Minggu (9/2).
Sebagai perbandingan, di seluruh dunia virus corona telah membunuh 564 orang dan menginfeksi sekitar 28.200 orang.
Perbedaan antara kedua virus berasal dari kebaruan jenis corona ini dan ketidakpastian para pakar medis tentang efek wabah ini.
"Ini sama sekali baru dan ada banyak hal yang tidak diketahui, yang, secara alami, menimbulkan kekhawatiran, bahkan menakuti orang sampai ke titik kecemasan dan kepanikan. Dan kita tahu bahwa kekhawatiran dan kecemasan itu menular," kata Dr. Nina Radcliff, ahli anestesi bersertifikat yang berbasis di New Jersey.
Sebaliknya, komunitas medis dapat "memprediksi dengan cukup akurat berapa kisaran angka kematian dan rawat inap" untuk virus influenza setiap tahun, menurut Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
"Terlepas dari morbiditas (jumlah yang terserang) dan mortalitas (kematian) dengan influenza, ada kepastian ... flu musiman," kata Dr. Fauci, yang menambahkan bahwa masalah terkait virus corona adalah aspek yang tidak diketahui, dalam konferensi pers Gedung Putih pada hari Jumat.
Sementara itu vaksinasi dan pengobatan anti virus untuk pengobatan tersedia untuk influenza, dan tak ada vaksin dan pengobatan yang tersedia untuk virus corona.
Meskipun laporan media tentang "obat terobosan" ditemukan untuk mengobati orang yang terjangkit corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meremehkan laporan tersebut pada Rabu.
"Tidak ada terapi efektif yang diketahui terhadap virus (2019-nCoV) ini,” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic.
Influenza dan virus corona menyebar melalui kontak langsung dan tidak langsung, yang berarti mereka dapat ditularkan melalui sentuhan fisik antara manusia, dan juga dapat ditularkan dengan menyentuh permukaan yang orang yang terinfeksi virus.
WHO dan Radcliff merekomendasikan vaksinasi flu sebagai langkah pencegahan terhadap influenza.
"Itu tidak seratus persen, tapi itu masih merupakan senjata paling efektif yang kita punya. Juga jika Anda terserang flu setelah mendapat suntikan flu, penelitian menunjukkan bahwa Anda lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit, mengalami komplikasi atau meninggal karena itu," kata Radcliff.
Cara Pencegahan Virus
WHO menyarankan upaya pencegahan tertular virus corona. Inilah upaya yang bisa dilakukan:
1. Rutin mencuci tangan menggunakan cairan pencuci tangan atau sabun dan air.
2. Saat batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan tangan atau tisu - buang tisu setelahnya dan cuci tangan dengan bersih.
3. Jauhi kontak dengan orang yang terserang demam dan batuk.
4. Jika Anda demam, batuk, dan sesak napas segera cari pertolongan medis dan ceritakan perjalanan terakhir Anda dengan petugas kesehatan.
5. Ketika mengunjungi pasar hewan di wilayah yang terkena dampak virus corona, jauhi kontak langsung dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.
6. Hindari konsumsi produk hewani mentah atau tak cukup matang. Daging mentah, susu atau organ hewan lainnya harus ditangani dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.