Panama tinggalkan Taiwan dan merapat ke China
Panama condong mengikuti kebijakan 'Satu China'
Panama memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan dan mulai merayu China. Mereka mengaku akan menghargai kebijakan 'satu China' untuk menarik mereka membangun hubungan kerja sama.
"mengingat kepentingan dan keinginan kedua negara, Republik Panama dan China telah memutuskan untuk saling bekerja sama, sejak penandatanganan dokumen ini, kita meresmikan pengakuan dan pembentukan hubungan diplomatik di tingkat duta besar," tutur Pemerintah Panama dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (13/6).
Dalam keterangan tertulis itu, mereka mengakui jika hanya ada satu China. Padahal, hubungan diplomatik Panama-Taiwan sudah terjalin berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Panama kini mengakui hanya ada satu China di seluruh dunia, dan Taiwan membentuk wilayah tak terpisahkan dari China," imbuh mereka.
Hubungan baru dengan Beijing dimulai Senin kemarin. Pengumuman ini telah disampaikan ke Negeri Tirai Bambu usai China memulai pembangunan pelabuhan kontainer tahun lalu, dengan fasilitas gas alam di Provinsi Colon, Panama.
China merupakan negara kedua paling sering menggunakan Terusan Panama, yang adalah sumber pendapatan utama negara Amerika Tengah. Meski bertahun-tahun menerima bantuan dermawan jutaan dolar dari kerja sama dengan Taipei, namun secara bersamaan mereka juga mendapat dari Beijing.
Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan akhirnya Panama-China membuka hubungan diplomatik baru dan meninggalkan Taiwan.