Pangeran Muhammad Bin Salman Bantah Tuduhan Kirim Pasukan Pembunuh ke Kanada
Jabri mengatakan MBS ingin dia mati karena dirinya tahu banyak hal.
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman atau MBS membantah tuduhan dia mengirimkan pasukan ke Kanada untuk membunuh mantan pejabat intelijen.
Dalam sebuah gugatan di pengadilan AS, Saad Al Jabri mengklaim upaya pembunuhan terhadapnya berlangsung di Kanada, negara tempat dia melarikan diri tiga tahun lalu.
-
Bagaimana Pangeran Muhammad bin Salman terlihat santai dalam busana casual? MBS bersama Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi saat bertemu di Prancis bulan Juni 2023.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Dimana Pangeran Muhammad bin Salman terlihat mengenakan celana jeans? Saat bertemu bos Meta, Mark Zuckerberg, MBS memakai celana jeans yang dipadukan dengan jas warna biru muda.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Siapa saja yang pernah terlihat bersama Pangeran Muhammad bin Salman saat mengenakan busana casual? MBS bersama Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi saat bertemu di Prancis bulan Juni 2023.
-
Kapan Maarten Paes tiba di Arab Saudi? Terbaru, Maarten Paes terbang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan pemain lainnya dalam rangka persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jabri mengatakan MBS ingin dia mati karena dirinya tahu banyak hal.
Dalam bantahannya, MBS mengatakan Jabri sedang berusaha menutupi kejahatannya. Dia menunjukkan dia kebal dari tuntutan sebagai kepala negara. Pemimpin asing juga biasanya kebal dari tuntutan sipil di AS.
Namun Jabri menggugat MBS berdasarkan undang-undang Alien Tort dan Undang-Undang Perlindungan Korban Penyiksaan 1991, yang memungkinkan warga negara asing untuk mengajukan pengaduan di AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Pengacara pangeran berusia 35 tahun itu mengatakan gugatan Jabri "penuh drama, termasuk menyamakan putra mahkota dengan salah satu penjahat terbesar Shakespeare".
"Pengaduan tersebut gagal sebagai pembelaan hukum," jelas mereka, seperti dikutip dari BBC, Rabu (9/12).
Tuduhan penyelewenangan dana pemerintah
Dalam pengajuan gugatan baru, MBS mengatakan Jabri berusaha menutupi kejahatannya sendiri.
Gugatan tersebut menuduh Jabri dan rekan-rekannya menyelewengkan dana pemerintah sekitar USD 11 miliar. Namun Jabri membantahnya.
"Cacat dalam pengaduan ini begitu jelas dan begitu dalam sehingga hanya dapat dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari pencurian besar-besaran penggugat," jelas gugatan tersebut.
"Putra mahkota adalah putra raja dan penerus yang ditunjuk. Bersama raja, dia duduk di puncak pemerintahan Arab Saudi. Dia berhak mendapatkan kekebalan berbasis status dari gugatan apa pun di pengadilan AS."
Gugatan Jabri setebal 106 halaman diajukan di Washington DC pada Agustus, menuduh MBS berusaha membunuh Jabri karena dia memiliki banyak informasi penting yang memberatkan, termasuk dugaan korupsi dan tim tentara bayaran pribadi berlabel Tiger Squad.
Kasus Jamal Khashoggi
Anggota Tiger Squad terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018. Jabri menuduh MBS berusaha berkali-kali untuk memulangkannya ke Arab Saudi setelah melarikan diri ke Kanada pada 2017.
Kemudian, kurang dari dua pekan setelah pembunuhan Khashoggi, Jabri mengatakan Tiger Squad berangkat ke Kanada untuk membunuhnya.
Dalam dokumen gugatan itu disebutkan Tiger Squad membawa dua tas alat forensik. Namun, agen perbatasan Kanada segera curiga terhadap kelompok itu dan melarang mereka masuk ke Kanada setelah mewawancarai tim ini.
Al Jabri dikenal sebagai tangan kanan Pangeran Muhammad bin Nayef, yang secara luas dianggap berhasil mengalahkan pemberontakan Al-Qaeda di tahun 2000-an. Jabri juga merupakan kunci utama dalam semua hubungan Arab Saudi dengan badan intelijen "Lima Mata" (AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru).
Jabri naik jadi menteri kabinet dan memegang pangkat mayor jenderal di kementerian dalam negeri. Namun pada 2015 semuanya berubah.
Raja Abdullah meninggal dan saudara tirinya Salman bin Abdulaziz naik takhta. Raja Salman menunjuk putranya, MBS sebagai menteri pertahanan.
Pada 2017, MBS melakukan kudeta istana tak berdarah dengan restu ayahnya. Dia menggulingkan penerus takhta berikutnya, Pangeran Muhammad bin Nayef, dan kemudian menjadi putra mahkota.
Orang-orang yang bekerja untuk Pangeran Nahyef diturunkan dari jabatannya. Jabri kemudian melarikan diri ke Kanada.
(mdk/pan)