Pantauan Terakhir Satelit NASA Soal Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Menurut laporan situs web NASA Earth Observatory pada Minggu (23/12/2018), aktivitas Gunung Anak Krakatau bukanlah hal yang aneh, di mana letusan telah terjadi secara sporadis selama beberapa dekade terakhir.
Terjangan tsunami Anyer pada Sabtu 22 Desember 2018 malam sempat dilaporkan terjadi akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau. Kemudian BMKG menyebut bahwa penyebabnya adalah longsoran laut di sekitar kawasan gunung api di tengah Selat Sunda tersebut.
Kendati demikian belum dapat didapati penyebab pasti tsunami Anyer tersebut. Terlepas dari masih dilakukannya penelitian terhadap penyebab tsunami Anyer, namun aktivitas Gunung Anak Krakatau memang dilaporkan tengah bergejolak dalam beberapa bulan terakhir.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan EWS Tsunami? “Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,” kata Agus.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa yang membuat Bantul kekurangan EWS Tsunami? “Karena EWS itu diadakan sudah setahun lalu. Seiring perkembangan zaman ada pertumbuhan komunitas penduduk di pinggir pantai sehingga setelah kita analisis kebutuhan EWS masih kurang,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/11).
Menurut laporan situs web NASA Earth Observatory pada Minggu (23/12/2018), aktivitas Gunung Anak Krakatau bukanlah hal yang aneh, di mana letusan telah terjadi secara sporadis selama beberapa dekade terakhir.
Sebelumnya, letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 26 Agustus 1883, yang menyebabkan lebih dari 35.000 orang tewas, dan disebut sebagai bencana terburuk di sepanjang Abad ke-19.
Namun, menurut analisa NASA, agak tidak biasa bagi satelit untuk menangkap citra yang jelas tentang erupsi Gunung Anak Krakatau Abad ke-21, tepatnya terakhir pada Setember 2018.
Pencitraan spektro radiometer resolusi menengah (MODIS) pada satelit Aqua milik NASA menangkap jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau 24 September lalu, menyusul citra serupa yang ditangkap oleh Instrumen Multi Spektral (MSI) pada satelit Sentinel-2 milik Badan Antariksa Eropa pada 22 September.
Kedua citra satelit menunjukkan abu vulkanik dan uap mengalir ke barat daya di atas perairan Selat Sunda. Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa letusan Gunung Anak Krakatau telah berlangsung sejak 19 Juni 2018. Gumpalan abu telah diamati naik ke ketinggian hingga 1,8 kilometer.
Per 24 September, letusan belum mempengaruhi perjalanan udara di Asia Tenggara, menurut laporan berita. Status peringatan lokal tetap pada "waspada" yang merupakan tingkat peringatan tertinggi kedua.
Jejak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau juga dilaporkan tertangkap kamera Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 24 September, yang dipotret oleh astronot Alexander Gerst dari Badan Antariksa Eropa.
Sumber: Liputan6
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Baca juga:
Analisa Ilmuwan Soal Longsor Laut Penyebab Tsunami Anyer
Genangan Air Tertangkap Citra Satelit Google Earth Pasca-Tsunami Anyer
Kemenhub Pastikan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Banten Tak Terdampak Tsunami
Pasca Tsunami, Empat SPBU Milik Pertamina di Lampung Berjalan Normal
4 Kecamatan Terparah Kena Tsunami di Lampung, Warga Ngungsi ke Kantor Gubernur
Kabar Hantaman Maut Tsunami Anyer Disorot Dunia
Pasca Tsunami, Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Beroperasi Normal