Pelari Joging Tanpa Masker Tulari 39 Orang dengan Omicron di Sebuah Taman
Pelari itu diketahui berlari di taman selama setengah jam. Pria itu menularkan Covid-19 meski dia tidak berbicara dengan siapa pun, menyentuh apa pun, atau menggunakan toilet.
Seorang pelari jogging tanpa menggunakan masker diketahui menularkan Covid-19 kepada 39 orang. Pelari itu menularkan Covid-19 di salah satu taman yang terletak di wilayah barat daya China.
Pria berusia 41 tahun itu adalah penyebar pertama kasus subvarian Omicron BA.2.76 di wilayah Chongqing, China. Awalnya pelari itu tidak menyadari kalau dia terpapar Covid-19 hingga akhirnya dia merasakan kelelahan setelah berlari pada 16 Agustus lalu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Pelari itu diketahui berlari di taman selama setengah jam. Pria itu menularkan Covid-19 meski dia tidak berbicara dengan siapa pun, menyentuh apa pun, atau menggunakan toilet.
Saat itu kondisi suhu wilayah adalah 33 derajat Celsius dengan kelembapan ringan. Ketika pria itu sampai di rumah, dia menerima telepon dari otoritas kesehatan yang mengabarkan hasil tes PCR dia sehari sebelumnya terbukti positif Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China di Beijing dan Chongqing menjelaskan pria itu menularkan Covid-19 kepada total 48 orang, termasuk istrinya, empat teman kerja, dua terapis kaki, dan seorang pelayan sarapan.
Penularan banyak terjadi di taman, tempat pria itu berlari. Penyebaran ditambah lagi ketika kamera keamanan taman menunjukkan ratusan orang berada di taman tanpa mengenakan masker. Mereka yang tidak mengenakan masker segera diminta melakukan karantina.
Sedangkan ribuan orang lain yang tidak melakukan kontak langsung dengan pelari itu di taman diminta untuk diam di rumah selama tiga hari.
Dari para pengunjung taman, setidaknya 13 orang yang melakukan kontak dekat dan 20 orang lainnya telah terpapar Covid-19. Analisis genetik menunjukkan
orang-orang itu terpapar Covid-19 dengan varian yang sama.
Enam orang lain pekerja taman dan satu orang yang menggunakan masker juga terinfeksi Covid-19 dari pelari itu.
Para peneliti yakin pelari itu terinfeksi ketika dia terbang dari Hohhot ke Chongqing pada 13 Agustus lalu. Sehari sebelumnya, pesawat yang ditumpangi pelari itu membawa empat penumpang yang terinfeksi Covid-19 dari Tibet ke Chongqing.
Kabin pesawat tidak didesinfeksi dan pria itu duduk di kursi dekat tempat duduk empat penumpang yang terinfeksi.
Menurut peneliti Zhang Lijie, penularan Covid-19 di tempat umum diyakini lebih sulit terjadi. Namun penularan pelari itu menunjukkan kalau Covid-19 dapat tersebar di lingkungan terbuka.
“Laporan ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontak langsung dengan kasus di ruang dalam ruangan. Penularan ini terjadi di taman tanpa kontak langsung dengan orang lain,” jelas Lijie dan rekan penelitiannya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (30/11).
Laporan otoritas kesehatan mengungkap kalau napas berat telah membantu persebaran virus.
“Pasien nol berlari selama 35 menit, masuk akal untuk mengasumsikan dia mungkin telah memancarkan banyak partikel pernapasan yang sarat virus dan menyebarkan Sars-CoV-2,” jelas pernyataan otoritas kesehatan.
Otoritas kesehatan juga meminta agar masyarakat tetap waspada atas penyebaran subvarian Omicron.
“Mengingat kapasitas transmisi yang lebih kuat dan kecepatan transmisi subvarian Omicron yang lebih cepat, masyarakat harus didorong untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan diri yang baik selama wabah Covid-19 bahkan saat berada di luar ruangan,” jelas otoritas kesehatan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)