Pemerintah tak mengiyakan desakan Turki tutup sekolah terkait Gulen
"Indonesia tidak pernah ikut campur dengan masalah dalam negeri negara lain," kata Jubir Kemenlu RI
Kementerian Luar Negeri menyatakan sudah membaca desakan Kedutaan Besar Republik Turki untuk menutup sembilan sekolah terkait Gerakan Fethullah Gulen, terduga dalang kudeta militer gagal. Pemerintah RI menyatakan tidak bersedia bertindak gegabah atas permintaan tersebut.
Arrmanatha Nasir selaku juru bicara Kemenlu, mengatakan pemerintah Indonesia sebetulnya tidak tertarik terlibat aktif dalam wacana seputar situasi Turki selepas kudeta. "Indonesia tidak pernah ikut campur dengan masalah dalam negeri negara lain," ujarnya dalam pesan singkat yang diterima merdeka.com, Jumat (29/7).
-
Apa yang ditemukan di Kültepe? "Ini pertama kalinya sebuah tulang rahang singa ditemukan di Kültepe." Fikri Kulakoğlu juga menyampaikan, selama penggalian tahun ini, pihaknya menemukan timbunan tulang dua ekor singa, beruang, domba gunung, rusa, babi liar di dalam sebuah selokan.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Di mana penemuan keju kuno di Turki ditemukan? Seorang penggembala menemukan lukisan batu dan bahan dapur yang berasal dari 10.000 SM di dalam sebuah gua yang muncul akibat longsor di Turki.
-
Apa yang ditemukan di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah. Tengkorak ini merupakan milik Choerolophodon Pentelic, yang dikenal sebagai leluhur gajah.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang ditemukan di gua Turki yang menunjukan adanya keju? Selain itu, ditemukan juga bahan makanan yang masih alami dilapisi dengan resin, memiliki kemiripan yang mencolok dengan makanan penutup yaitu keju modern.
Kemenlu sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait daftar sekolah yang dituding Kedubes Turki induk yayasannya dikelola oleh organisasi teroris. "Untuk mendapatkan kebenaran informasi yang disampaikan dan mengenai kerja sama apa saja yang dilakukan dengan Turki," imbuhnya.
Sembilan sekolah yang dipermasalahkan Kedubes Turki berada di bawah naungan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD). Yayasan ini membuka sekolah sejak 1995, atas prakarsa pengusaha Turki untuk meningkatkan hubungan baik dengan Indonesia. Versi pemerintah Turki, induk yayasan itu dikendalikan Gerakan Hizmet, lembaga non-profit yang dikelola oleh Gulen.
Sekolah Kharisma bangsa jadi tertuduh Kedubes Turki (c) 2016 kemendikbud.go.id
Pihak yayasan menaungi sembilan sekolah swasta itu menyesalkan tudingan Kedubes Turki karena mengesankan sekolah-sekolah unggulan yang mereka kelola di enam provinsi sebagai lembaga radikal. Padahal, menurut yayasan, banyak pelajar di Kharisma Bangsa hingga Sekolah Kesatuan Bangsa memiliki prestasi mencolok, baik akademik maupun non-akademik.
"Kami tegaskan bahwa sekolah-sekolah kami tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi kegiatan yang mengarah kepada tindakan terorisme," seperti dikutip dari keterangan tertulis yayasan.
"Rilis Kedutaan Besar Republik Turki, merupakan fitnah keji yang jauh dari norma hukum serta etika dan dapat merusak citra sekolah-sekolah kami. "
Adapun Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Muhadjir Effendy mengaku baru mendengar kabar Kedutaan Besar Turki menuntut sembilan sekolah di Indonesia terkait Gerakan Gulen ditutup. Dia menilai desakan dari Turki itu harus dikaji dulu.
"Pasti kami akan cross check, akan komunikasikan secara bilateral dengan pemerintahan Turki juga," kata Muhadjir.
Ketika masih bernaung di bawah PASIAD, pihak yayasan mengklaim dukungan penuh diberikan oleh pemerintah Turki. Reccep Tayip Erdogan, saat itu masih menjabat perdana menteri, melawat ke Sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Banda Aceh pada 2005. Sementara mantan Presiden Abdullah Gul berkunjung ke Sekolah Unggulan Kharisma Bangsa di Tangerang Selatan pada 2011.
Setelah hubungan Gulen dengan Partai Keadilan Pembangunan (AKP) bubar jalan pada 2013, semua lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan terorisme. Sejak 1 November 2015, kerja sama sembilan sekolah itu dengan PASIAD berakhir.
Desakan pada pemerintah Indonesia ini merujuk Dekrit Presiden Erdogan yang diteken pada 23 Juli lalu. Atas dasar beleid tersebut, pemerintah Turki menutup 1.043 sekolah swasta, 1.229 yayasan, serta 15 universitas di seluruh negeri. Semua lembaga itu dilarang beroperasi karena didanai oleh Gerakan Gulen.
Kedubes Turki sekarang meminta Indonesia bersolidaritas untuk ikut menutup sekolah-sekolah PASIAD. "Langkah menutup sekolah-sekolah sejenis sudah dilakukan oleh negara-negara mitra Turki, di antaranya oleh Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Niger," tulis Kedubes Turki di situs resminya.
Berikut daftar lengkap sekolah yang diklaim pemerintah Turki didanai oleh Gerakan Gulen:
1) Pribadi Bilingual Boarding School, Depok
2) Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung
3) Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan
4) Semesta Bilingual Boarding School, Semarang
5) Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Jogjakarta
6) Sragen Bilingual Boarding School, Sragen
7) Fatih Boy’s School, Aceh
8) Fatih Girl’s School, Aceh
9) Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan
Baca juga:
Sekolah Kharisma Bangsa Tangsel bantah didanai gerakan Gulen
Mendikbud akan klarifikasi tujuan Turki minta 9 sekolah ditutup
9 Sekolah di Indonesia sebut tudingan Kedubes Turki fitnah keji
Terkait Gulen, Turki desak Indonesia tutup sekolah di 6 provinsi
Hakan Sukur, legenda sepakbola Turki yang berani hina Erdogan
Makin otoriter, Erdogan tutup 131 media usai kudeta Turki
Deretan tindakan arogan rezim Erdogan usai kudeta militer di Turki