Penculikan atas nama Islam
Tindakan separatis dilakukan oknum telah merusak Islam sebagai agama Rahmatan lil Alamin.
"Saya menculik para gadis Anda. Demi Allah, saya akan menjual mereka di pasar dan Allah sudah memerintahkan saya,"
Itu penggalan kalimat pemimpin kelompok ekstremis Boko Haram, asal Nigeria, Abubakar Shekau, dalam sebuah video berdurasi kurang dari sejam. Rekaman ini merujuk pada penculikan lebih dari 200 siswi dari Negara Bagian Borno yang dilakukan oleh kelompok itu sekitar dua bulan lalu.
-
Apa itu Bolu Kojo? Bolu Kojo adalah kue unik khas Sumatra Selatan yang bentuknya mirip bunga Kamboja, dan merupakan perpaduan budaya dari masa kolonial Belanda dan juga masyarakat Palembang.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Siapa saja yang termasuk dalam kelompok Boru? Prinsip ketiga yaitu Boru yang posisinya diemban langsung oleh anak perempuan se-marga dan kelompok dari marga pihak suami dari saudara perempuan.
-
Di mana banjir perkotaan sering terjadi? Urbanisasi yang cepat sering kali memperburuk masalah banjir. Pembangunan di daerah perkotaan mengurangi area resapan air alami karena permukaan yang ditutupi oleh aspal dan beton. Sistem drainase yang tidak memadai dan tersumbat juga menjadi penyebab umum banjir di kota-kota besar, terutama saat hujan lebat.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa itu Boboko? Dalam bahasa Sunda, boboko adalah semacam wadah besar untuk menyimpan beras dengan bentuk yang menyerupai ember. Tak sedikit warga juga menjadikan boboko sebagai tempat untuk menyimpan nasi yang sudah matang. Boboko jadi perkakas rumah tangga yang banyak digunakan, karena fungsinya yang penting untuk mengelola kebutuhan makanan.
Lansiran rekaman yang diperoleh kantor berita AFP ini beredar luas pada pekan lalu, seperti dilaporkan situs CBC.com (6/5). Boko Haram mengancam menjual para gadis itu sebagai budak, pelacur, dan belakangan minta ditukar dengan anggota mereka yang ditawan aparat pemerintah Nigeria.
Tak ada yang tahu di mana para siswi itu kini berada. Intelijen pelbagai negara turun tangan termasuk Amerika Serikat. Mereka mengendus kemungkinan murid-murid tak berdosa itu dieksodus ke Kamerun atau Chad. Negara tetangga paling memungkinkan mengingat Afrika Barat tengah bergejolak dan sistem perbatasan mereka masih bisa dijebol lantaran tak ada penjagaan ketat.
Aksi kali ini memang paling besar pernah dilakukan Boko Haram dan berhasil memporak porandakan Nigeria. Tak tanggung-tanggung, mereka juga meledakkan beberapa tempat termasuk Ibu Kota Abuja menewaskan hingga 75 orang. Pengeboman dilakukan di pelbagai tempat dan cenderung ramai seperti pasar dan jalan utama kota. Total korban sudah mendekati angka 500 orang.
Belum jelas nasib para siswi, Boko Haram kembali melansir rekaman memperlihatkan murid-murid sebuah sekolah menengah atas itu tengah duduk dan memakai jilbab berwarna abu-abu gelap. Mereka membaca dua kalimat syahadat sebagai pertanda masuk Islam dan beberapa ayat dari Al-Quran.
Di video itu juga terlihat Shekau tertawa puas dan mengatakan tindakannya ini sebagai seruan dari Nabi Muhammad atas perlakuan orang-orang kafir. Sementara Shekau senang, para gadis korban penculikannya terlihat tertekan, tegang, dan tidak satu pun menyungging senyum.
Para siswi ini memang sebagian besar memeluk Nasrani dan mereka akan tetap disandera kecuali pemerintah Nigeria membebaskan anggota mereka. Di sisi lain Shekau juga menegaskan Boko Haram menolak keras pendidikan ala barat ada di negara itu dan penculikan ratusan gadis ini lantaran mereka telah dicekoki pelajaran dan budaya barat yang haram dalam Islam.
Islam. Atas nama agama inilah Boko Haram melakukan penculikan dan diyakini juga seruan Nabi Muhammad dalam menghabisi kaum kafir. Namun Mufti Agung Arab Saudi, Sheikh Abdulaziz al-Sheikh membantah keras jika Rasulullah menyerukan perbuatan biadab itu.
"Mereka hanya sekelompok pengacau yang sesat dan telah merusak Islam. Mereka mengambil jalan yang salah dan ini harus ditolak," Abdulaziz menegaskan.
Islam menentang keras penculikan, pembunuhan, dan penjajahan, apalagi menjual manusia. Memang sebagian umat muslim percaya mereka yang menghina Allah dan RasulNya harus dipenggal lehernya. "Namun ini bukan berarti memenggal dalam arti fisik. Melainkan memenggal fikiran buruknya soal Islam. Tentu dengan perbuatan-perbuatan baik dan bukan penculikan seperti ini," ujar Abdulaziz.
(mdk/din)