Penelitian Terbaru Ilmuwan Jerman Ungkap Asal-Usul Covid, Kesimpulannya Mengejutkan
Tim ilmuwan itu menemukan struktur utama virus Covid-19, Sars-CoV-2 mirip dengan struktur virus sintetis buatan laboratorium. Mereka juga menemukan virus penyebab Covid-19 dimodifikasi secara genetik.
Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan tim ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman menunjukkan kalau virus Covid-19 adalah virus buatan laboratorium.
Tim ilmuwan itu menemukan struktur utama virus Covid-19, Sars-CoV-2 mirip dengan struktur virus sintetis buatan laboratorium. Mereka juga menemukan virus penyebab Covid-19 dimodifikasi secara genetik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Penelitian yang akan dipublikasi pekan ini juga menunjukkan ketiga ilmuwan itu berhasil menemukan elemen struktur genetik berulang. Adanya struktur berulang menunjukkan kalau genom virus ini telah “dijahit” dengan virus lain.
“Untuk membuat virus di laboratorium, peneliti biasanya merekayasa genom virus untuk menambah dan menghapus situs jahitan, yang disebut situs pembatasan. Cara para peneliti memodifikasi situs-situs ini dapat berfungsi sebagai sidik jari perakitan genom,” jelas penelitian yang belum dikaji sesama peneliti itu, seperti dilansir Russia Today, Ahad (23/10).
Penelitian itu juga menjelaskan virus Sars-CoV-2 berbeda dengan virus corona liar atau yang muncul alami. Tetapi virus Sars-CoV-2 mirip dengan virus yang dibentuk di laboratorium. Genom virus itu juga menunjukkan adanya mutasi diam yang berbeda dari virus lain.
Bahkan mutasi virus Sars-CoV-2 sangat tidak mungkin terjadi karena evolusi, jelas penelitian.
“Virusnya (Covid-19) adalah 99,9 persen tiruan, mungkin dimanipulasi, salinan virus alami,” jelas salah satu anggota tim ilmuwan dari Universitas Wuerzburg, Jerman, Valentin Bruttel.
Bruttel juga mengungkap dalam penelitian ini dia menemukan tanda-tanda manipulasi yang mirip pada obat-obat penyakit auto-imun yang sering dia buat dalam laboratorium. Keanehan dalam genom viruslah yang menjadikan Bruttel penasaran akan asal usul virus Covid-19.
Namun penelitian yang dilakukan Bruttel bersama Alex Washburne dari pusat penelitian Selva Analytics, AS dan Antonius VanDongen dari Universitas Duke, AS disangkal oleh ahli imunologi lainnya. Ahli imunologi dari Institut Penelitian Scripps California, Kristian Andersen menyatakan kalau penelitian ini adalah omong kosong.
Bahkan dia menjelaskan kalau penelitian ini sangat “cacat” dan tidak sesuai dengan biologi molekuler tingkat rendah. Andersen bahkan menjelaskan analisisnya terhadap genom Sars-CoV-2 melalui akun Twitternya.
Ahli virologi Jerman, Friedemann Weber juga mengungkap tanda-tanda yang ditemukan Bruttel dan rekan ilmuwannya pada Sars-CoV-2 tidak mampu menunjukkan kalau virus itu berasal dari laboratorium.
Bagi Weber, manipulasi genetik pada virus dapat terjadi secara alami. Dia juga menjelaskan kalau penelitian yang dilakukan Bruttel dan timnya dapat dilakukan semua orang.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Muncul Lagi Varian Baru Covid yang Diprediksi Bakal Menyebar Cepat Saat Musim Dingin
100 Juta Dosis Vaksin Covid di India Kedaluwarsa
Masyarakat China Geram Setelah Remaja 14 Tahun Meninggal di Pusat Karantina Covid
Pejabat di Sekeliling Donald Trump Sembunyikan Informasi Akurat Soal Covid-19
Ilmuwan AS Ciptakan Varian Virus Corona 80 Persen Lebih Mematikan
Rapor Negara-Negara Tangani Isu Kaya vs Miskin Saat Pandemi Covid
Direktur WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah Dekat