Pertama Kali dalam 10 Tahun, Jepang Hukum Gantung Pembunuh asal China
Terdakwa bernama Wei Wei ini membunuh keluarga itu ketika dia masih mahasiswa di Jepang. Wei yang kini berusia 40 tahun berkomplot dengan dua pria China lain untuk membunuh keluarga pebisnis.
Jepang menghukum mati seorang warga negara China yang membunuh empat anggota keluarga di Prefektur Fukuoka pada 20 Juni 2003 silam.
Channel News Asia melaporkan, Kamis (26/12), hukuman mati ini diperintahkan oleh Menteri Kehakiman Masako Mori usai pertimbangan matang. Menteri Mori berkata pembunuhan yang dimotivasi pencurian itu merupakan kejadian brutal.
-
Kapan Timnas Jepang mengalahkan Timnas China? Pada dua laga pembuka, Jepang menjamu China pada tanggal 5 September dan bertandang ke Bahrain pada tanggal 10 September.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa Jepang mengincar Wuhan dalam pertempuran tersebut? Wuhan, yang terdiri dari tiga kota utama yakni Wuchang, Hankou, dan Hanyang, menjadi pusat perhatian berikutnya bagi Jepang karena pentingnya strategis.
-
Bagaimana bentuk rumput Jepang? Rumput Jepang memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum dengan runcing dan ramping. Pertumbuhan rumput ini ditandai oleh daun-daun kecil yang padat, menciptakan penampilan yang teratur dan rapi.
-
Kenapa ada makam orang Cina di Karimunjawa? Pada sebuah tegalan di Dusun Karimunjawa, terdapat peninggalan kuburan Cina. Masyarakat tidak mengenal lagi tokoh-tokoh yang dimakamkan di sana.
-
Apa yang menjadi tujuan utama Jepang dalam pertempuran Wuhan? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
"Itu adalah kasus yang luar biasa kejam dan brutal ketika anggota keluarga yang hidup bahagia, termasuk anak usia delapan tahun dan 11 tahun dibunuh karena alasan-alasan yang sungguh egois," ujarnya.
Terdakwa bernama Wei Wei ini membunuh keluarga itu ketika dia masih mahasiswa di Jepang. Wei yang kini berusia 40 tahun berkomplot dengan dua pria China lain untuk membunuh keluarga pebisnis.
Berdasarkan laporan The Japan Times, korban terdiri atas Shinjiro Matsumoto (41) penjual pakaian, istrinya Chika (40), serta sepasang anak mereka Kai (11) dan Hina (8). Para pembunuh mencuri uang tunai sebesar 37 ribu yen.
Ditentang Amnesty International
Dua pelaku kabur ke China kemudian ditangkap oleh aparat China. Salah satunya sudah dihukum mati di China pada 2005, satu lagi diberikan hukuman penjara seumur hidup.
Hukuman mati Wei diputuskan pada 2011. Sebelum pembunuhan itu, tiga orang pelaku sudah sering melakukan pencurian.
Keluarga korban di Fukuoka berkata eksekusi yang terjadi hari ini membawa kembali kenangan menyakitkan.
Keputusan Jepang untuk menghukum mati ditentang oleh organisasi HAM Amnesty International. Jepang dianggap tidak sejalan dengan tren di dunia yang menghapus hukuman mati.
Amnesty turut berargumen bahwa Wei Wei sedang berusaha mengajukan pengadilan ulang (retrial).
"Meminta untuk retrial adalah bagian dari proses yang ditetapkan prosedur hukum pidana," jelas pihak Amnesty.
Meski demikian, Menteri Mori tetap teguh pada pendiriannya. Dia berkata hukuman mati bisa diterapkan kepada penjahat yang kejam.
"Dalam kasus-kasus yang luar biasa brutal dan keji, hukuman semacam itu tidak bisa dihindari," ucapnya.
Terakhir kali Jepang melaksanakan hukuman mati pada 2 Agustus 2019, namun ini pertama kali dalam 10 tahun WNA dihukum mati.
Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe selama ini sudah menggantung mati 39 orang. Masih ada 111 tahanan dalam daftar hukuman mati Jepang.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)