Pertama Kali dalam Sejarah, Penulis Perempuan Asal Korea Selatan Dianugerahi Nobel Sastra 2024
Ini adalah penulis pertama asal Korea Selatan yang mendapat penghargaan paling bergengsi di dunia kesusastraan ini.
Penulis asal Korea Selatan, Han Kang, yang terkenal lewat novel "The Vegetarian," meraih Penghargaan Nobel Sastra pada Kamis (10/10). Ia menjadi penulis pertama dari Korea Selatan yang mendapatkan penghargaan bergengsi ini, seperti yang dilaporkan New York Times pada hari yang sama.
Mats Malm, sekretaris tetap Akademi Swedia yang menyelenggarakan penghargaan tersebut, menyampaikan dalam konferensi pers di Stockholm, Han dianugerahi penghargaan ini "berkat prosa puitisnya yang mendalam yang mengatasi trauma sejarah dan menyoroti kerapuhan manusia."
- Pemenang Nobel Sastra, Penerbit dan Penulis Dunia Boikot Israel, Tolak Kerjasama dengan Lembaga Kebudayaan Negara Penjajah
- Dua Ilmuwan Ini Dianugerahi Nobel Fisika 2024, Kantongi Hadiah Fantastis
- Penemuan Besar yang Belum Mendapatkan Nobel Prize, Padahal Bermanfaat Bagi Manusia
- Korea Selatan Laporkan 40.000 Kasus Kekerasan di Dunia Kerja
Novel "The Vegetarian," yang pertama kali diterbitkan di Korea pada tahun 2007, berhasil meraih Penghargaan Booker Internasional 2016 setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Penghargaan Nobel yang diterima Han menjadi sebuah kejutan, mengingat sebelum pengumuman, banyak yang memprediksi Can Xue, seorang penulis avant-garde dari China, sebagai pemenang.
Han lahir pada tahun 1970 di Gwangju, Korea Selatan. Ayahnya juga seorang penulis novel, namun tidak begitu sukses. Keluarganya menghadapi kesulitan finansial dan sering berpindah tempat tinggal. Dalam wawancara dengan The Times pada tahun 2016, Han mengungkapkan masa kecilnya yang sulit "terlalu berat bagi seorang anak, namun saya bisa mengatasinya karena dikelilingi oleh buku-buku."
Kehidupan Han Kang
Saat Han berusia sembilan tahun, keluarga Han Kang pindah ke Seoul beberapa bulan sebelum terjadinya pemberontakan Gwangju, di mana pasukan pemerintah menembaki kerumunan pengunjuk rasa yang mendukung demokrasi, mengakibatkan ratusan orang tewas. Peristiwa tersebut memengaruhi pandangannya tentang potensi kekerasan manusia, seperti yang diungkapkan Han dalam wawancara pada tahun 2016, dan dampaknya terus membayangi karyanya.
Dalam novelnya yang dirilis pada 2014, "Human Acts," seorang penulis menyaksikan penggerebekan polisi terhadap sekelompok aktivis. Han menempuh pendidikan sastra di Universitas Yonsei di Korea, dan karya pertamanya yang diterbitkan adalah puisi.
Novel pertamanya, "Black Deer," diterbitkan pada tahun 1998 dan mengisahkan tentang misteri seorang wanita yang hilang. Dalam wawancara tahun 2016, Han menyebutkan pada waktu itu, ia mulai mengembangkan ide untuk sebuah cerita pendek tentang seorang wanita yang berubah menjadi tanaman, yang kemudian berkembang menjadi "The Vegetarian."
Karya-karya Han yang lain mencakup "The White Book," yang juga dinominasikan untuk Penghargaan Booker Internasional, serta "Greek Lessons," yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 2023. Dalam "Greek Lessons," cerita berfokus pada seorang wanita yang kehilangan kemampuan berbicaranya dan berusaha memulihkannya dengan mempelajari bahasa Yunani kuno.
Anders Olsson, ketua komite Nobel, menyatakan Han memiliki "kesadaran unik tentang hubungan antara tubuh dan jiwa, yang hidup dan yang mati," dan melalui gaya puitis serta eksperimentalnya, ia telah menjadi inovator dalam prosa kontemporer.