Pilpres Amerika Diwarnai Ancaman Bom di TPS, FBI Ungkap Lokasi Pelaku di Negara Kuat
"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat pada Selasa (5/11) mengaku tahu ada ancaman bom di tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah negara bagian.
FBI menduga bahwa banyak di antara pelaku ancaman bom tersebut dikirim berasal dari domain surel Rusia.
- Blak-blakan PSI soal Spanduk Kaesang 2024-2029 Mejeng di Jalanan Jakarta
- FBI Umumkan Berhasil Buka Enkripsi HP Pelaku yang Tembak Donald Trump, Tapi Klaimnya Diragukan
- 10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Hati-Hati Jika Liburan ke Sana
- Merantau hingga Luar Negeri, Dua Pria Berdarah Batak Ini Jadi Polisi di Amerika Serikat
"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI melalui pernyataan, dikutip dari Antara, Rabu (6/11).
Sambil menggarisbawahi pentingnya integritas pemilu, FBI meyakinkan masyarakat bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum dalam mengantisipasi potensi ancaman.
Ganggu Pilpres Amerika
Pernyataan FBI itu muncul tak lama setelah Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger membenarkan bahwa ancaman bom yang tidak kredibel yang ditujukan ke dua TPS di Fulton County berasal dari Rusia.
Menurut laporan media, ancaman tersebut menyebabkan evakuasi singkat di dua TPS pada Selasa dini hari, dari target lima TPS.
"Sepertinya mereka sedang melakukan kejahatan," kata Raffensperger kepada wartawan.
Ia menambahkan bahwa "Mereka tidak ingin kita menyelenggarakan pemilu yang adil, akurat, berjalan lancar,”.