Polisi cokok tiga orang diduga terkait peledakan bom St Petersburg
Polisi cokok tiga orang diduga terkait peledakan bom St Petersburg. Tim penyelidik kepolisian membekuk tiga orang diduga terkait dengan aksi peledakan bom di stasiun kereta bawah tanah Saint Petersburg, Rusia. Tidak hanya itu, dari penggerebekan yang berlangsung, ditemukan pula beberapa alat peledak di dalamnya.
Tim penyelidik kepolisian membekuk tiga orang diduga terkait dengan aksi peledakan bom di stasiun kereta bawah tanah Saint Petersburg, Rusia. Tidak hanya itu, dari penggerebekan yang berlangsung, ditemukan pula beberapa benda untuk membuat alat peledak di apartemen tempat tinggal mereka.
Dilansir Times of Israel, Kamis (6/4), penangkapan itu berlangsung di pinggir timur kota Saint Petersburg. Benda-benda tersebut diyakini bisa membantu mengungkap motif pelaku pengeboman, diduga bunuh diri, Akbarzhon Dzhalilov (22), asal Kyrgyzstan.
Konstantin Serov, kepala pemerintahan di distrik tersebut menyatakan, polisi telah berhasil mematikan bahan peledak di apartemen tersebut. Sebelumnya polisi juga sempat mengevakuasi sejumlah penghuni ke tempat yang aman.
Dengan penangkapan itu, maka total orang yang ditangkap mencapai 11 orang. Delapan di antaranya ditangkap Rabu (5/4) kemarin, di mana sebagian besar berperawakan Asia Tengah yang diduga sebagai perekrut umat Muslim untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau cabang-cabang Al Qaeda.
Sebelumnya, polisi menetapkan polisi dalam keadaan siaga tinggi sejak peledakan bom yang berlangsung Senin (3/4) lalu. Ledakan itu telah menewaskan 13 orang dan melukai 55 penumpang lainnya. Diduga, pelaku ikut tewas dalam kejadian tersebut.
Dua hari berselang, polisi membekuk delapan orang imigran asal Asia Tengah. Meski demikian, polisi belum menemukan bukti para tahanan tersebut terlibat dalam peledakan tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut, namun sejumlah kereta dan pesawat milik Rusia diduga telah menjadi target serangan bom oleh militan Islam.
Baca juga:
Rusia kembali diguncang bom, seorang gelandangan terluka
Begini usulan Kapolri Tito soal konflik Rusia-Amerika
Kapolri dapat penghargaan dari pemerintah Rusia
Serangan gas kimia di Suriah, Rusia tegaskan tetap dukung Assad
'Terorisme itu kejahatan, tak peduli agama atau kewarganegaraan'
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.