Polisi Malaysia Ringkus Geng Perampok Rumah asal Indonesia
Kalimat yang sering diucapkan geng itu ketika merampok menjadi nama kelompok mereka. Mereka kerap menargetkan penghuni properti yang tinggal di dekat bukit, dengan kalimat favorit mereka “You steady, I steady, kami hanya mau uang saja,” kata mereka, seperti dilansir thestar.com.
Polisi Malaysia Selasa lalu meringkus geng yang diduga terlibat dalam serangkaian perampokan bersenjata dan pembobolan rumah. Kelompok perampok itu terdiri dari lima pria asal Indonesia.
Polisi menangkap mereka dalam dua penggerebekan yang dilakukan di Kuala Lumpur dan Penang seperti dilansir thesundaily.my, Selasa (22/10).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia, Zainol Samah mengatakan polisi membentuk tim khusus dan meluncurkan operasi yang disebut “Ops Rantau Steady”.
Hal itu setelah pihak kepolisian menerima laporan enam kasus pembobolan rumah yang melibatkan orang asing (dari luar Malaysia) selama dua minggu terakhir.
Hingga akhirnya berhasil melacak tiga pria pada sebuah bus ekspres di Terminal Bus Sungai Nibong, seperti yang dituturkan oleh pihak Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia.
“Polisi mengejar bus ke Terminal Hentian Duta di Kuala Lumpur dan menangkap ketiga pria itu pada jam 2 pagi kemarin dan menyita berbagai barang dan uang tunai, yang diyakini sebagai hasil rampasan dari kegiatan-kegiatan pembobolan rumah,” kata Zainol Samah.
“Mereka diyakini sedang dalam perjalanan untuk kembali ke Batam, Indonesia,” tambahnya.
Kalimat yang sering diucapkan geng itu ketika merampok menjadi nama kelompok mereka. Mereka kerap menargetkan penghuni properti yang tinggal di dekat bukit, dengan kalimat favorit mereka “You steady, I steady, kami hanya mau uang saja,” kata mereka, seperti dilansir thestar.com.
Zainal Samah mengatakan dengan informasi dari ketiga pria yang ditangkap, polisi berhasil mengetahui lokasi anggota komplotan lainnya.
Kemudian, pada pukul 05.45 pagi waktu setempat, polisi menggerebek suatu kawasan hutan Bukit Gambir, tempat geng tersebut bersembunyi dan menahan dua pria.
Zainal menuturkan kawanan perampok tersebut sudah lama melakukan aksinya di Malaysia.
Merampok dengan Senjata Parang, Pisau, dan Celurit.
"Mereka berusia antara 29 dan 56, dengan seorang berumur 56 tahun menjadi pemimpin. Kami percaya bahwa 13 kasus melibatkan mereka antara Januari dan Oktober," katanya.
Mereka diketahui kerap beraksi menggunakan parang, pisau, dan celurit.
Tak hanya itu, para lelaki Indonesia bertopeng itu juga akan mengikat korbannya sebelum merampok barang-barang berharganya dan kembali ke bukit dengan berjalan kaki.
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia kemudian mengatakan kawanan tersebut secara tidak sah memasuki wilayah Malaysia.
"Kami yakin beberapa dari mereka memasuki negara itu secara legal, sementara yang lain masuk secara ilegal di dekat Johor dan Selangor," kata Zainol.
"Mereka akan mengambil jarahan mereka dan menjualnya di Indonesia," tambahnya.
Tak hanya itu, Zainal juga turut menyebut kerugian yang dialami akibat perampokan kelompok tersebut.
"Polisi percaya dengan penangkapan lima orang itu kami telah berhasil menyelesaikan 13 kasus perampokan dan pembobolan rumah di Penang sejak awal tahun ini yang melibatkan kerugian sebesar RM 500.000 (setara Rp1,6 miliar)," katanya.
Reporter: Hugo Dimas
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)