Polisi serang muslim Uighur China saat Ramadan, 18 orang tewas
Polisi menuding insiden ini dipicu serangan 'teroris' Uighur yang membalas dominasi etnis Han
Sedikitnya 18 orang terbunuh dalam bentrok antara etnis muslim Uighur di China dengan kepolisian setempat awal pekan ini.
Insiden yang terjadi di distrik selatan Kota Kashgar ini kabarnya dipicu oleh isu penyerangan kelompok muslim Uighur ke warga dari etnis Han menggunakan pisau dan bom. Pos polisi di Distrik Tahtakoruk turut diserbu para penyerang.
-
Apa yang dilakukan polisi China terhadap pedagang buah di pinggir jalan? Dia diberi imbauan agar tak berjualan di lokasi. Sebab, hal tersebut diungkap sang polisi dapat memicu kecelakaan bagi diri sendiri dan pengguna jalan raya lainnya. "Anda tidak bisa berjualan semangka di sini. Ini bisa mengganggu lalu lintas," terangnya.
-
Bagaimana polisi China membantu pedagang buah ini? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. "Enam mao per setengah kilogram," katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak."Silakan kalau mau lihat dulu," ungkapnya.
-
Kenapa polisi China membantu pedagang buah ini? Dia menyebut telah menyediakan tempat yang lebih aman bagi si penjual untuk menjajakan dagangan. "Bapak, saya dapat tempat yang lebih aman. Di sana. Bapak juga bisa parkir kendaraan di sana," lanjutnya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
Kepolisian China menuding 'teroris' Uighur itu merupakan serangan balik setelah wilayahnya terus diusik kelompok mayoritas Han selama bertahun-tahun. Tiga polisi dilaporkan tewas akibat serangan ini.
"Tersangka membunuh beberapa petugas polisi dengan pisau dan bom setelah melewati pos pemeriksaan Distrik Kashgar," ucap salah satu petugas selamat,Turghun Memet, kepada Radio Free Asia, seperti dikutip laman stuff.co.nz, Rabu, (24/6).
"Polisi yang bereaksi langsung mengambil langkah cepat menyerang balik, menewaskan 15 orang yang disebut sebagai teroris," lanjutnya. Beberapa perempuan Uighur termasuk dalam korban tewas yang dianggap teroris tersebut.
Kejadian yang pecah diawal bulan suci Ramadan ini menjadi isu paling sensitif mengingat telah terjadi penindasan terhadap etnis muslim Uighur selama bertahun-tahun.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Xinjiang masih belum memberi konfirmasi meski pemberitaan media dunia telah gencar menyebarkan isu ini.
Insiden ini menambah runyam hubungan minoritas muslim di China dengan pemerintah yang dikuasai Partai Komunis. Pekan lalu, beredar surat dari Beijing melarang warga muslim Xinjiang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Pemerintah pusat pun menyuruh restoran di Xinjiang tetap buka selama Ramadan.
(mdk/ard)