Pria Ini Coba Pecahkan Rekor Tinggal di Bawah Laut Selama Lebih dari 120 Hari, Begini Caranya
Insinyur itu berambisi untuk mengalahkan rekor dunia sebelumnya, yang mencatatkan waktu tinggal selama 100 hari di bawah permukaan laut.
Rdiger Koch, seorang insinyur kedirgantaraan berusia 59 tahun asal Jerman, tengah berusaha untuk memecahkan rekor dunia Guinness World Records sebagai individu yang paling lama tinggal di habitat bawah laut. Ia telah menghabiskan lebih dari 60 hari di dalam kapsul bawah laut yang terletak di lepas pantai Puerto Lindo, Panama, di Laut Karibia.
Menurut laporan dari UPI pada Jumat (6/12/2024), Koch tinggal di ruang kapsul yang memiliki luas sekitar 30 meter persegi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupannya. Di dalam kapsul tersebut, terdapat toilet portabel, tempat tidur, TV, komputer, sepeda statis, kipas angin, serta panel surya untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Koneksi internet satelit memudahkan Koch untuk tetap berhubungan dengan dunia luar.
-
Kapan endapan bawah laut tersebut diperkirakan terbentuk? Ilmuan meyakini megabed terbentuk sekitar 18.000 ribu tahun yang lalu akibat dari letusan dahsyat Camp Flegrei Neapolitan Yellow Tuff.
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
-
Kenapa seseorang merasa terhubung dengan laut? "Dengan setiap tetes air yang Anda minum, setiap napas yang Anda ambil, Anda terhubung ke laut. Di mana pun di bumi Anda tinggal."
-
Bagaimana bintang laut Hoei bergerak di dasar laut? Menurut para peneliti, bagian bawah bintang laut berwarna krem dan kaki tabung dengan cakram pengisap membantu spesies tersebut bergerak melintasi dasar laut.
-
Dimana endapan bawah laut tersebut ditemukan? Para ilmuan menemukan temuan ini saat memeriksa endapan di Laut Tyrrhenian dekat pantai Italia, dekat dengan gunung berapi bawah laut yang besar.
-
Bagaimana Laut Hitam terhubung dengan Laut Mediterania? Laut Hitam terhubung dengan Laut Mediterania melalui Selat Bosporus dan kemudian melalui Laut Marmara dan Selat Dardanella.
Rasakan keindahan kehidupan laut
Walaupun fasilitas yang ada cukup memadai, Koch mengungkapkan ada satu hal yang sangat dirindukannya dari kehidupan di darat. "Yang paling saya rindukan adalah mandi. Namun, saya tidak merasa kesulitan atau menderita di sini. Sebenarnya cukup nyaman, meski terkadang saya ingin sekali menyelam," tuturnya.
Ia memulai tantangan ini pada 26 September 2024 dan berencana untuk keluar dari habitat bawah laut pada 24 Januari 2025.Jika berhasil, Koch akan menghabiskan total 120 hari di bawah laut, yang berarti ia akan memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang oleh Joseph Dituri, seorang peneliti asal Amerika Serikat, yang tinggal selama 100 hari di habitat bawah laut tetap di lepas pantai Florida pada tahun 2023.
Tempat tinggalnya berada di bawah permukaan laut, terhubung dengan ruang lain yang terletak di atas ombak melalui tabung vertikal. Ruang bawah laut ini tidak hanya memberikan perlindungan bagi ikan, tetapi juga berfungsi sebagai terumbu karang buatan yang mendukung ekosistem. "Di malam hari, Anda dapat mendengar semua krustasea," ujarnya. "Ada ikan di luar sana, dan ada semua hal itu, dan itu tidak ada di sini sebelum kami datang."