Profesinya Juru Ketik, Perempuan 97 Tahun Terlibat Bunuh Lebih 10.000 Orang
Furchner kini adalah salah satu dari beberapa perempuan yang akan diadili karena kejahatan Nazi di masa Perang Dunia Kedua.
Seorang bekas sekretaris yang bekerja untuk komandan Nazi di kamp konsentrasi didakwa terlibat dalam pembunuhan lebih dari 10.505 orang.
Irmgard Furcner, 97 tahun, dulu bekerja sebagai juru ketik di Stutthof pada 1943-1945.
-
Bagaimana Jerman memulai pengepungan Warsawa? Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur.
-
Mengapa Jerman menginvasi Polandia? Jerman ingin mendapatkan kembali wilayah yang hilang akibat Perjanjian Versailles setelah Perang Dunia I, seperti Kota Danzig dan Koridor Polandia yang memisahkan Jerman dengan Prusia Timur.
-
Bagaimana tawanan Jerman kabur dari penjara di Gunungsitoli? Kawasan penjara yang dijaga oleh sebagian polisi pribumi ini berhasil diajak kerja sama oleh tawanan Jerman.Akhirnya pada tahun 1942, tawanan Jerman berhasil kabur dari penjara dan mencuri perlengkapan senjata milik Belanda.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan Jerman? Para ilmuwan Jerman berhasil menemukan dan mendeskripsikan sebuah spesies sejenis bintang laut berusia 155 juta tahun, jenis Brittle Star atau bintang rapuh yang sedang dalam pertengahan regenerasi pada separuh tubuhnya.
-
Siapa yang menolong tawanan Jerman di Pulau Nias? Mereka pun berhasil menemukan sebuah sekoci dan terombang-ambing selama berhari-hari dengan menahan rasa lapar, haus, dan letih yang tak ada habisnya.Pada tahun 1942, tawanan Jerman ini kemudian terdampar di Kepulauan Nias dan beberapa di antaranya mendapatkan pertolongan warga Nias dan juga seorang pendeta bernama Van Stralen.
-
Apa yang dikembalikan Jerman ke Yunani? Jerman mengembalikan kendi anggur kuno yang dicuri pasukan Nazi kepada pemerintah Yunani.
Furchner kini adalah salah satu dari beberapa perempuan yang akan diadili karena kejahatan Nazi di masa Perang Dunia Kedua.
Laman BBC melaporkan, Selasa (20/12), dia sebelumnya diberi masa penangguhan penjara selama dua tahun.
meski seorang pekerja sipil hakim sepakat bahwa dia dengan sepenuh kesadaran mengetahui apa yang terjadi kamp konsentrasi.
Sekitar 65.000 orang diduga tewas dalam kondisi mengenaskan di Stutthof, termasuk tahanan Yahudi, orang Polandia non-Yahudi dan tentara Soviet yang tertangkap.
Stutthof berlokasi di dekat Kota Gdansk, Polandia. Di kamp konsentrasi sejak Juni 1944 berbagai macam metode pembunuhan tahanan dilakukan, termasuk memasukkan mereka ke dalam kamar gas.
Ketika pengadilan dimulai pada September 2021, Furchner sedang dalam pelarian dari rumah jompo dan dia ditemukan polisi di jalanan Kota Hamburg.
Komandan Stutthof Paul-Werner Hoppe dipenjara pada 1955 karena bersekongkol atas pembunuhan massal itu dan dia dibebaskan lima tahun kemudian.
Sejumlah tuntutan diperkarakan di Jerman sejak 2011 setelah penjaga kamp konsentrasi Nazi John Demjanjuk didakwa bersalah. Hal itu menjadi preseden bahwa seorang penjaga kamp sekali pun sudah dianggap cukup bukti mempunyai keterlibatan dalam pembunuhan massal.
Keputusan pengadilan itu pun berarti pekerja sipil seperti Furchner bisa diadili karena dia bekerja langsung kepada komandan kamp, menjalin korespondensi dengan para tahanan Stutthof.
Butuh waktu 40 tahun bagi Furchner untuk akhirnya berkata di pengadilan, "Saya meminta maaf atas apa yang sudah terjadi."
Karena dia berusia di bawah 21 tahun saat kejadian, maka Furchner diadili di pengadilan anak.
"Saya menyesal berada di Stutthof waktu itu. Hanya itu yang ingin saya katakan," ujar Furchner.
Namun sejarawan Stefan Hordler yang punya peran besar dalam pengadilan ikut menemani dua hakim mengunjungi kamp konsentrasi tersebut. Dalam kunjungan itu makin jelas bahwa dari posisi Furchner di kantor komandannya, dia bisa dengan jelas melihat kondisi mengenaskan di kamp.
Furchner masih 18 tahun ketika dia bekerja sebagai stenografer dan juru ketik untuk komandan Nazi di Stutthof.
Sedikitnya 60.000 orang, terutama Yahudi di seantero Jerman, tewas di kamp konsentrasi Nazi antara 1940-1945.
(mdk/pan)