Putin dan Trump bakal gelar KTT di Helsinki 16 Juli nanti
Putin dan Trump bakal gelar KTT di Helsinki 16 Juli nanti. Hubungan antara kedua negara saat ini, secara luas dilihat sebagai yang terburuk sejak perang dingin.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggelar pertemuan tingkat tinggi di Helsinki, Finlandia pada 16 Juli mendatang. Kabar itu diperoleh dari juru bicara kepresidenan kedua negara kemarin.
"Kedua pemimpin akan mendiskusikan relasi AS-Rusia dan berbagai isu keamanan nasional," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (29/6/2018).
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang dilakukan Kim Jong Un dan Vladimir Putin di foto yang beredar? Dalam foto yang beredar Keduanya melakukan group selfie bersama para pengunjung klub. Kim Jong Un tampak memegang dua gelas minuman.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Sementara itu, Penasihat Kepresidenan Bidang Kebijakan Luar Negeri Rusia, Yuri Ushakov mengatakan bahwa Helsinki dipilih sebagai lokasi pertemuan tingkat tinggi atas kehendak kedua pemimpin.
Ushakov menambahkan, persiapan juga tengah dilaksanakan jelang pertemuan tersebut.
Pengumuman itu datang usai kunjungan Penasihat Kepresidenan Bidang Keamanan Nasional AS, John Bolton ke Kremlin, Moskow pada Rabu 27 Juni. Dalam kesempatan itu, Bolton melaksanakan pertemuan tatap muka dengan Presiden Putin, di mana kedua belah pihak membahas persiapan KTT, pengendalian senjata nuklir, dan masalah bilateral lainnya.
Pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin ini akan menjadi pertemuan pertama kedua pemimpin, sejak mereka bertemu di KTT G20 pada Juli 2017.
Sejumlah pihak, terutama sekutu AS dan pengkritik Rusia dinilai was-was menanti pertemuan Trump-Putin.
Inggris salah satunya. Sekutu lama AS itu khawatir bahwa pertemuan Trump-Putin akan menghasilkan hubungan Washington-Moskow yang membaik, ketika London justru tengah bersitegang dengan Negeri Beruang Merah menyusul kasus peracunan Sergei Skripal pada Maret 2018 lalu.
Banyak pihak juga menilai bahwa Pakta Aliansi Militer Atlantik Utara (NATO) turut mengkhawatirkan hal serupa. Karena, pertemuan Trump-Putin berlangsung di tengah ketegangan hubungan antara AS dengan dua negara anggota NATO, Jerman dan Kanada --yang dipicu isu perdagangan-- baru-baru ini.
Di sisi lain, Donald Trump pada berbagai kesempatan telah mengutarakan keinginannya agar Gedung Putih mampu memiliki hubungan yang lebih baik dengan Kremlin --meski pada waktu yang bersamaan, sanksi ekonomi yang diterapkan AS terhadap Rusia semakin mengetat dan meningkat belakangan terakhir.
Sedangkan, kedua belah pihak juga telah berselisih mengenai beragam isu, mulai dari dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016, konflik di Ukraina dan Suriah, keamanan siber, kebijakan NATO dan senjata nuklir.
Hubungan antara kedua negara saat ini, secara luas dilihat sebagai yang terburuk sejak perang dingin.
Rusia dan AS sempat menutup konsulat dan mengusir ratusan diplomat dalam aksi balasan selama kejatuhan diplomatik.
Pada waktu terpisah, berbicara kepada komite Senat pada Rabu 27 Juni, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan: "Presiden (Trump) menantikan kesempatan untuk menemukan segelintir tempat di mana kita (AS-Rusia) dapat melakukan percakapan produktif yang mengarah pada perbaikan untuk masing-masing dari kedua negara."
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Moskow dan Washington sepakati KTT Putin-Trump
Negara-negara ini berlakukan wajib militer untuk usia muda
Ketika Inggris ingin berikan akses tanpa batas ke penyidik senjata kimia
5 Negara ini jumlah tahanannya terbanyak di dunia, termasuk Indonesia
4 Negara penghasil polusi terbanyak, bikin bumi tak sehat
Lakukan hal tak senonoh pada jurnalis perempuan, pria Rusia minta maaf