Putin mendadak ramah pada gay
Banyak kalangan menduga ini dilakukan demi kelancaran olimpiade musim dingin di Kota Sochi, Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin dikenal kalangan pecinta sesama jenis sebagai pemimpin paling tegas soal kebijakan anti gay. Namun jelang olimpiade musim dingin di Kota Sochi, mendadak dia mengaku bersahabat dengan para gay.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Senin (20/1), padahal sejak Putin memimpin Negeri Beruang Merah itu hampir semua kebijakannya melarang para gay terlalu menonjolkan diri. Segala hal soal percintaan sesama jenis tidak boleh ada di ranah publik. Bahkan mengajarkan anak-anak soal homoseksual dikategorikan kejahatan.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Meski gay disahkan hukum pada 1993 di Rusia pada kenyataannya kaum pecinta sesama jenis ini semakin hari semakin mendapat diskriminasi. Baru-baru ini seorang pembaca berita tidak disebutkan namanya dipecat dari perusahaan televisi tempatnya bekerja lantaran mengaku gay.
Gelombang anti gay Rusia telah mendapat ancaman serius dari komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) internasional agar menghentikan semua diskriminasi itu. Apalagi mendekati olimpiade Sochi. Bahkan Presiden Jerman Joachim Gauk bersumpah tidak ikut dalam pertandingan jika Rusia tidak ramah pada para penyuka sesama jenis.
Putin pun bergegas memberi keterangan dirinya bukanlah pembenci gay. "Saya tidak peduli dengan orientasi seksual orang lain. Saya sendiri punya banyak teman gay dan saya tidak menghakimi dirinya," ujar dia.
Putin juga meyakinkan di olimpiade Sochi para atlet gay tidak akan mengalami diskriminasi dalam pertandingan. Namun dia menegaskan agar para gay jangan menjadi pedofilia alias penyuka seks dengan bocah. Putin tidak berkompromi dengan mereka pedofilia.