Benarkah Orang Gendut Miliki Kejantanan Mungil? Ketahui Fakta Sebenarnya
Salah satu hal yang dipercaya oleh banyak orang adalah pria gendut memiliki penis kecil. Apakah hal ini benar?
Obesitas merupakan masalah kesehatan yang masih mendominasi pembicaraan di era yang semakin sadar kesehatan ini. Dilansir dari Lybrate, menurut survei National Health and Nutrition Examination, satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat dianggap obesitas.
Selain menjadi perhatian umum dalam konteks kesehatan, obesitas juga dapat memengaruhi kesehatan organ genital pria. Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul: Apakah benar bahwa pria yang obesitas cenderung memiliki ukuran penis yang lebih kecil?
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Apa itu kanker penis? Salah satu varian kanker yang tengah menjadi perhatian belakangan ini adalah kasus kanker penis. Pastikan untuk mengetahui gejala awalnya.
-
Bagaimana ukuran penis bisa menyusut? Seiring waktu, sel-sel kulit yang dahulu elastis akan digantikan oleh serat non-elastis yang menyebabkan penyusutan ukuran penis. 'Namun, ini bukan berarti penis Anda akan menjadi mikropenis,' kata Dr. Brian Steixner, direktur Institute of Men’s Health.
-
Kenapa penis melengkung? 'Pada usia 60-an dan 70-an, saya telah melihat pasien dengan penis yang berbentuk seperti tanda tanya,' kata Dr. Steixner.
-
Ukuran ideal penis pria itu seperti apa? Ukuran tersebut tidak hanya bergantung pada panjangnya, tetapi juga dipengaruhi oleh proporsi tubuh pria secara keseluruhan.
-
Apa yang bisa menunjukkan ukuran penis pria? Sebuah studi di Jepang yang hanya melibatkan pria Jepang menemukan bahwa panjang hidung memiliki korelasi dengan panjang penis, bukan panjang tangan atau kaki.
Apakah obesitas benar-benar menyebabkan penis pria menyusut? Jawabannya adalah tidak secara langsung. Sebaliknya, kelebihan berat badan membuat penis tampak lebih kecil daripada ukurannya yang sebenarnya. Fenomena ini lebih merupakan ilusi visual yang berkaitan dengan perbandingan.
Misalnya, bayangkan dua pria yang berdiri berdampingan dengan ereksi yang panjangnya enam inci dan memiliki ukuran yang sama. Jika satu pria memiliki lingkar pinggang 34 inci dan pria lainnya 44 inci, maka penis pria yang lebih berat akan tampak lebih kecil karena lebih banyak massa tubuh 'membingkai' ereksinya.
Namun, efek obesitas pada penampilan penis lebih dari sekadar ilusi visual. Saat seseorang mengalami kenaikan berat badan, lemak perut juga meningkat, termasuk di area pangkal penis. "Sebagian dari area ini tumbuh menutupi penis, menyembunyikan bagian bawahnya di bawah lapisan lemak," jelas Dr. Vinod Raina, seorang seksolog dengan pengalaman lebih dari 23 tahun. Diperkirakan setiap tambahan 40-50 pon berat badan dapat menyembunyikan sekitar satu inci dari panjang penis, sehingga penis yang seharusnya enam inci mungkin tampak hanya lima inci.
Hubungan antara Obesitas dan Disfungsi Ereksi
Obesitas juga terkait erat dengan disfungsi ereksi. Kelebihan lemak dalam tubuh dapat melemahkan pembuluh darah, yang pada gilirannya mengurangi kualitas ereksi. Ini berarti bahwa ketika penis pria mengalami ereksi, mungkin tidak sekuat dan sepanjang dulu. Dengan kata lain, obesitas dapat membuat ereksi tidak seoptimal sebelumnya, menambah kesan bahwa ukuran penis berkurang.
Mengatasi Masalah Obesitas dan Meningkatkan Kesehatan Penis
Ketakutan akan ukuran penis yang lebih kecil dapat mendorong beberapa pria untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi berat badan, dan ini adalah langkah yang sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Menjaga berat badan yang sehat dapat memberikan banyak manfaat, tidak hanya sekedar membanggakan ukuran penis. Namun, bagi pria yang telah mengalami obesitas dalam waktu lama, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai diet baru atau rutinitas olahraga yang berat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu dalam mengatasi obesitas:
Pola Makan Sehat: Banyak pria yang mengonsumsi makanan tinggi lemak atau gula dan kurang mengonsumsi buah dan sayur. Dengan memperluas jenis makanan yang dikonsumsi, seseorang dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan berat badan secara bersamaan.
Porsi Makan yang Lebih Kecil: Tidak selalu perlu menghabiskan seluruh makanan di piring. Mengurangi ukuran porsi atau makan hanya sampai rasa lapar terpuaskan dapat membantu mengurangi kalori yang dikonsumsi.
Olahraga dengan Bijak: Tidak semua orang dapat langsung berolahraga dua jam sehari atau berlari sepuluh mil. Mulailah dengan aktivitas ringan seperti berjalan selama 30 menit sehari, yang bisa bermanfaat bagi mereka yang jarang berolahraga.
Selain menciptakan ilusi ukuran penis yang lebih kecil, obesitas dapat menyulitkan pria untuk merawat kesehatan penis mereka. Penggunaan krim kesehatan penis yang berkualitas tinggi, seperti yang direkomendasikan oleh para profesional kesehatan, bisa membantu.
Krim terbaik mengandung L-carnitine dan L-arginine. L-carnitine membantu menjaga sensasi pada penis, sementara L-arginine berperan dalam produksi nitric oxide, yang mendukung kesehatan pembuluh darah penis.
Mengatasi obesitas tidak hanya meningkatkan penampilan fisik tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan seksual. Penting untuk mengambil langkah-langkah menuju berat badan yang sehat sambil tetap menjaga kesehatan secara menyeluruh. Jika Anda merasa berat badan Anda memengaruhi kesehatan atau kepercayaan diri, berkonsultasilah dengan profesional medis untuk strategi yang paling sesuai.