Roda Pesawat Gagal Berfungsi, Pesawat Jeju Air Tabrak Dinding Saat Mendarat di Korea Selatan, 28 Penumpang Tewas
Kantor berita Yonhap melaporkan setidaknya 28 orang tewas dalam insiden tersebut. Pesawat itu dilaporkan membawa 180 penumpang dari Bangkok, Thailand.
Pada hari Minggu, 29 Desember 2024, pesawat Jeju Air dilaporkan mengalami kecelakaan di Bandara Muan, Korea Selatan. Kecelakaan ini terjadi akibat kerusakan pada roda pesawat, yang menyebabkan badan pesawat keluar dari landasan pacu, menabrak pagar, dan kemudian terbakar. Menurut laporan dari media Korea Selatan, termasuk kantor berita Yonhap, setidaknya 28 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Pesawat tersebut diketahui membawa 180 penumpang yang berangkat dari Bangkok, Thailand.
Kantor Pemadam Kebakaran Muan, Korea Selatan, menyatakan bahwa mereka belum dapat memastikan jumlah korban yang tepat. Dikatakan bahwa petugas darurat telah berhasil mengevakuasi setidaknya dua penumpang, sebagaimana dikutip dari laman AP. Menurut laporan Yonhap, pesawat tersebut keluar dari landasan pacu dan bertabrakan dengan pagar. Petugas darurat masih menyelidiki penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi.
- VIDEO: Fakta Lengkap Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air di Bandara Muan, 179 Penumpang Tewas
- Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Pendaratan Tanpa Roda yang Berakhir dengan Kebakaran Besar
- Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan Bertambah Jadi 62 Orang
- Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban dalam Insiden Jatuhnya Pesawat Jeju Air di Korea Selatan
Rekaman yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan asap hitam tebal yang mengepul dari pesawat yang terbakar. Insiden tragis ini terjadi di tengah krisis politik besar yang melanda Korea Selatan, yang dipicu oleh pengumuman darurat militer yang mengejutkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol, serta pemakzulan yang menyusul. Pada hari Jumat sebelumnya, anggota parlemen Korea Selatan memutuskan untuk memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo dan menangguhkan tugasnya, sehingga Wakil Perdana Menteri Choi Sang-mok mengambil alih posisi tersebut.
Choi Sang-mok kemudian menginstruksikan semua pejabat untuk mengerahkan sumber daya yang ada demi menyelamatkan penumpang dan awak pesawat, menurut informasi yang disampaikan oleh kantor berita Yonhap.