An Se-young vs Asosiasi Badminton Korea, Mengungkap Kasus Cedera Tak Ditangani hingga Dugaan Korupsi
Usai meraih emas Olimpiade 2024, An Se-young mengkritik tajam Asosiasi Badminton Korea (BKA) memicu investigasi dugaan korupsi.
An Se-young, atlet bulu tangkis tunggal putri dari Korea Selatan, menyatakan bahwa ia tidak merasa menyesal atas kritik tajam yang ia berikan kepada Persatuan Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA). Kritik tersebut muncul setelah ia berhasil meraih medali emas dalam cabang bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024, meskipun hal itu memicu kontroversi di kalangan penggemar dan media.
Di usia 22 tahun, An menegaskan bahwa ia akan tetap menyampaikan pendapatnya, terlepas dari hasil yang ia peroleh di final Olimpiade.
"Saya tidak benar-benar menyesali apa yang saya lakukan. Saya akan mengatakan kata-kata itu, terlepas apakah saya menang atau kalah di final Olimpiade," ungkap An, seperti yang dilaporkan oleh Korea Times pada Kamis (19/12/2024).
Pernyataan ini mendorong pemerintah Korea Selatan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan kelalaian BKA dalam menangani cedera atlet serta masalah transparansi dalam pengelolaan dana.
Kritik Pedas An Se-young Usai Raih Medali Emas
An Se-young memberikan kritik tajam kepada BKA dalam konferensi pers setelah meraih kemenangan luar biasa di Olimpiade Paris 2024. Dalam komentarnya, ia menyoroti buruknya penanganan cedera lutut yang dialaminya, yang berakibat pada proses pemulihan yang lebih lama dari yang diharapkan.
Pada pertandingan final tunggal putri, An berhasil mengalahkan He Bingjiao dari China dengan skor 21-13, 21-16. Kemenangan ini menjadi puncak dari perjuangan panjangnya setelah mengalami cedera ligamen di Asian Games 2023.
"Cedera saya ternyata lebih serius dari perkiraan awal dan butuh waktu cukup lama untuk pulih. Namun tim nasional menganggap enteng hal tersebut dan saya tidak bisa melupakan betapa kecewanya saya dengan itu," ungkap An, dikutip dari Bola.com.
Penanganan Cedera yang Buruk dan Salah Diagnosis
An Se-young menyampaikan rasa frustrasinya terkait kurangnya perhatian dari tim medis BKA terhadap cederanya sejak awal. Diagnosis awal menyebutkan bahwa ia hanya membutuhkan waktu pemulihan antara 2 hingga 5 minggu, namun kenyataannya jauh lebih rumit daripada yang diperkirakan.
Setelah menjalani serangkaian tes tambahan, An diberitahu bahwa cederanya memerlukan rehabilitasi yang lebih lama. Hal ini memaksanya untuk tetap bertanding di Olimpiade meskipun harus menanggung rasa sakit yang bisa memperburuk kondisi cederanya.
An juga menekankan bahwa sistem pelatihan dan penanganan cedera di tim nasional masih belum memadai. Ia berharap bahwa kritik yang disampaikannya dapat menjadi dorongan untuk perbaikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Ancaman Mundur dari Tim Nasional
Kontroversi semakin memanas setelah An Se-young mengungkapkan kemungkinan untuk mundur dari tim nasional. Ia menyatakan kesulitan untuk terus berkompetisi di bawah sistem yang ada saat ini.
"Mulai saat ini, saya bahkan berpikir akan sulit bagi saya untuk terus bermain di tim nasional," ujarnya.
Keputusan ini dapat berdampak besar pada peluangnya di tingkat internasional, mengingat aturan yang mewajibkan atlet yang terdaftar di tim nasional untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Pernyataan An ini memicu perdebatan yang luas mengenai perlunya perubahan dalam manajemen atlet di Korea Selatan.
Investigasi Dugaan Korupsi di BKA
Kritik yang disampaikan oleh An Se-young telah memicu penyelidikan terkait dugaan praktik korupsi di Badan Kepemudaan dan Olahraga (BKA). Terdapat tuduhan bahwa Presiden BKA, Kim Taek-gyu, terlibat dalam penggelapan dana sponsor serta penyalahgunaan anggaran yang terjadi sejak tahun 2022.
Menurut laporan, dana sebesar 150 juta won, yang setara dengan sekitar Rp 1,7 miliar, diduga digunakan untuk kepentingan pribadi. Selain itu, barang-barang sponsor juga didistribusikan tanpa adanya dokumen resmi, yang semakin memperkuat dugaan adanya pelanggaran.
Kementerian Olahraga Korea Selatan telah berkomitmen untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai isu ini. Mereka juga merencanakan reformasi baru guna memastikan adanya transparansi dalam pengelolaan di semua cabang olahraga.
Ambisi An Se-young Menjadi Legenda Bulu Tangkis
Meskipun dikelilingi oleh berbagai kontroversi, An Se-young tetap menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk mencapai prestasi yang lebih gemilang. Ia menyatakan hasratnya untuk menikmati setiap momen dalam permainan serta berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuannya.
An mengakui bahwa dukungan dari banyak pihak telah membantunya untuk bangkit kembali. Saat ini, fokus utama An adalah untuk bersenang-senang dan tampil baik dalam setiap pertandingan yang diikutinya. Ia memiliki ambisi untuk menjadi legenda dalam dunia bulu tangkis.
Keberhasilan An di Paris juga mengantarkannya meraih gelar Pemain Tunggal Putri Terbaik BWF selama dua tahun berturut-turut. Penghargaan tersebut diterimanya pada acara Gala Dinner BWF World Tour Finals 2024.
Apa alasan An Se-young mengkritik BKA?
An menyampaikan kritik terhadap BKA terkait penanganan cedera yang dianggap kurang baik. Dia merasa bahwa kesalahan dalam diagnosis telah menghambat proses pemulihannya.
Apakah An Se-young akan mundur dari tim nasional?
An mengungkapkan bahwa ia mungkin akan menarik diri jika tidak ada perbaikan dalam sistem pengelolaan atlet di Korea Selatan.
Apa dampak mundurnya An Se-young dari timnas?
Jika An tidak melanjutkan langkahnya, ia tidak akan dapat mewakili Korea dalam kompetisi internasional, termasuk Olimpiade, akibat dari ketentuan yang berlaku dalam seleksi atlet.
Apakah ada dugaan korupsi di BKA?
Presiden BKA saat ini sedang dalam penyelidikan oleh pihak pemerintah terkait dugaan keterlibatannya dalam penggelapan dana sponsor.
Apa target An Se-young setelah Olimpiade?
An bercita-cita untuk terus berkompetisi dan menciptakan sejarah dalam dunia bulu tangkis dengan meraih berbagai prestasi yang lebih banyak.