Polisi Ingatkan Wisatawan Agar Tidak Terpengaruh Joki 'Alternatif' di Puncak
Joki jalur alternatif di kawasan Puncak, Bogor kian meresahkan. Simak selengkapnya!
Puncak, Bogor merupakan jalur wisata yang menawarkan berbagai destinasi menarik dan kuliner yang digemari oleh banyak orang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kawasan Puncak selalu ramai dikunjungi pelancong saat musim liburan tiba.
Namun, terdapat hal yang perlu diperhatikan saat memasuki daerah Puncak, terutama di saat kemacetan, yaitu keberadaan 'Joki Jalur Alternatif'. Kompol Eddy Santosa, Kapolsek Cisarua, mengingatkan semua pengguna jalan untuk waspada terhadap modus pemerasan ini.
Eddy menegaskan, "Hindari terpengaruh oleh orang-orang yang menawarkan jasa dengan janji ‘di sini bisa cepat, ayo saya bantu’, jangan," seperti yang tercantum dalam pernyataan resmi pada Selasa (24/12/2024).
Polres Bogor telah menugaskan ratusan anggota, termasuk Satpol PP, untuk menjaga keamanan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), terutama di daerah Puncak, Bogor. Pos keamanan didirikan di empat lokasi, yaitu Cisarua, Simpang Atta’awun, Simpang Gadog, dan Ciawi. “Sekarang ini, terdapat 689 personel dari berbagai unsur yang siap siaga hanya di jalur wisata Puncak,” kata Iptu Ardian, KBO Sat Lantas Polres Bogor.
Pada hari Sabtu (21/12/2024), pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang joki jalur alternatif bernama CN (40). Penangkapannya terjadi setelah video dirinya yang viral di media sosial menunjukkan bahwa ia menawarkan jasa dengan tarif Rp 850 ribu kepada wisatawan, yang berujung pada perselisihan.
Dalam video yang beredar, joki tersebut terlihat menetapkan harga tinggi sambil terlibat adu argumen dengan seorang perempuan yang mengemudikan mobil. Joki yang mengenakan topi hijau itu berdebat, sementara sang pengemudi menegaskan bahwa tarif yang diajukan joki tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Polisi mengingatkan kepada masyarakat yang menyediakan jasa joki alternatif agar tidak menetapkan tarif yang terlalu tinggi dan tidak memaksa wisatawan untuk memilih jalur alternatif. Selain itu, pengendara juga diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan pemerasan yang berkaitan dengan hal tersebut.