Honda dan Nissan Resmis Merger Tahun 2026
Honda dan Nissan resmi memulai diskusi terkait kemungkinan merger yang akan dilakukan. Simak selengkapnya!
Setelah banyak spekulasi mengenai kemungkinan penggabungan Nissan dan Honda menjadi sebuah perusahaan otomotif baru, kedua belah pihak telah mengonfirmasi rencana tersebut. Mereka akan melakukan diskusi selama enam bulan ke depan untuk membahas rencana merger ini.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mencapai kesepakatan pada bulan Juni 2025 dan meresmikan penggabungan tersebut pada bulan Agustus 2026. Kesepakatan ini diformalitasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Nissan dan Honda, yang menandai dimulainya pembicaraan tentang merger, serta pembentukan komite khusus untuk merinci aspek-aspek terkait.
Toshihiro Mibe, CEO Honda, menekankan bahwa pembentukan aliansi baru ini bertujuan untuk menanggulangi dominasi produsen mobil listrik asal China. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan upaya dalam menciptakan kompetisi sebelum tahun 2030.
“Munculnya produsen mobil dari China dan beberapa pemain baru telah mengubah industri otomotif secara signifikan. Kita harus membangun kemampuan untuk bersaing dengan mereka sebelum tahun 2030. Jika tidak, kita akan tertinggal,” ujar Mibe-san dalam siaran langsung konferensi pers pada Senin (23/12/2024).
Diperkirakan bahwa Honda akan mengusulkan sebagian besar posisi direktur dan presiden di perusahaan induknya. Dengan langkah ini, Honda berencana untuk mengendalikan manajemen baru demi menjaga prinsip dan identitas merek dari setiap perusahaan.
CEO Nissan, Makoto Uchida, menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap kerjasama ini. Ia percaya bahwa kekuatan kolaborasi antar perusahaan akan memberikan keunggulan tambahan, memungkinkan mereka untuk menghasilkan kendaraan yang lebih baik.
"Uchida menyatakan, 'Apabila ini terwujud, kami akan mampu menawarkan nilai yang luar biasa kepada pelanggan di seluruh dunia yang menghargai merek kami. Dengan bekerja sama, kami dapat menciptakan pengalaman unik bagi konsumen dalam menikmati mobil, sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh masing-masing perusahaan secara terpisah.'"
Mitsubishi Motors telah lebih dahulu membentuk kemitraan dengan Nissan. Penggabungan ketiga raksasa otomotif ini diperkirakan akan menciptakan entitas bernilai $50 miliar, yang setara dengan Rp 810,5 triliun. Dengan demikian, mereka akan menjadi perusahaan induk otomotif terbesar ketiga di dunia, setelah Toyota dan VW Group.
Usulan merger antara Nissan dan Honda muncul setelah Nissan mengalami penurunan yang signifikan. Perusahaan yang dikenal dengan teknologi e-Power ini baru saja melakukan pemangkasan 9.000 karyawan dan mengurangi kapasitas produksinya sebesar 20 persen.
Gabungan dari tiga produsen Jepang ini dapat meningkatkan kapasitas produksi tahunan hingga sekitar 8 juta kendaraan. Jika hal ini terjadi, produk yang dihasilkan akan menggunakan platform dan mesin yang sama meskipun berada di bawah merek yang berbeda.