Rumah Netanyahu Terekam Kamera Drone Hizbullah, Militer Israel Ketar-Ketir
Warga Israel juga dilaporkan ketakutan menghadapi potensi ancaman serangan dari Iran dan Hizbullah.
Koran Israel, Israel Hayom melaporkan dugaan adanya sebuah drone Hizbullah terbang di atas rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Qaysaria, selatan Haifa. Drone ini diduga digunakan untuk memotret rumah Netanyahu.
Menurut Israel Hayom, radar di kapal rudal Israel yang ditempatkan di lepas pantai Qaysaria mendeteksi sebuah drone. Deteksi ini ditafsirkan sebagai drone pengintai Hizbullah yang dimaksudkan untuk memotret kediaman Netanyahu di tepi pantai.
- Sejak Rumahnya Dihantam Drone Hizbullah, Netanyahu Kerja dari Bunker di Bawah Tanah
- Intelijen Israel Akui Drone Hizbullah Hantam Rumah Netanyahu, Tepat Kena Bagian Kamar
- Rumah Netanyahu Dihantam Drone Hizbullah
- Israel Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat Setelah Serangan Hizbullah, Warga Panik dan Penumpang Menumpuk di Bandara
Namun, militer Israel menyebut hal tersebut "alarm palsu", mengingat bahwa sistem radar terkadang mengeluarkan peringatan bahkan jika ada kawanan burung atau benda lain, yang sebelumnya dianggap "akurat", seperti dikutip dari Al Mayadeen, Senin (19/8).
Surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa jet tempur dikirim ke daerah tersebut setelah deteksi, tetapi tidak dapat menemukan lokasi drone tersebut.
Israel sedang dalam waspada tinggi menyusul ancaman serangan dari Iran dan Hizbullah setelah pasukan penjajah tersebut membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Warga Israel Ketakutan
Media Israel lainnya, Haaretz melaporkan warga Israel saat ini merasa sedang dikepung karena sejumlah maskapai asing mulai menghentikan penerbangannya dari dan ke Israel. Saat ini, lapor Haaretz, banyak pemukim Israel berada tidak jauh dari "bunker" karena takut dengan potensi serangan dari kelompok perlawanan.
Perasaan ketakutan ini semakin intensif pekan lalu dan memburuk ketika Lufthansa, maskapai terbesar kedua di Eropa, menghentikan penerbangannya ke Tel Aviv, menandakan runtuhnya sektor penerbangan Israel.
Harga tiket juga melonjak. Haaretz mencontohkan, tiket satu arah El Al Airlines dari London ke Tel Aviv mencapai Rp23 juta. Selain itu, kursi kelas ekonomi juga tidak tersedia.