Saksi Selamat Sebut Tentara Israel Bunuh Warganya Sendiri Saat Penyerangan Hamas
Yasmin Porat, seorang ibu tiga anak berusia 44 tahun, memberikan kesaksiannya dalam sebuah program radio.
Seorang warga Israel mengatakan tentara membunuhi warga sipil Israel ketika penyerangan Hamas terjadi.
Saksi Selamat Sebut Tentara Israel Bunuh Warganya Sendiri Saat Penyerangan Hamas
Seorang saksi selamat dari serangan perlawanan kelompok Hamas, Palestina di pemukiman Israel pada 7 Oktober lalu mengatakan tentara Israel "tanpa ragu" bertanggung jawab atas kematian banyak warga sipil mereka sendiri selama peristiwa itu.
Dilansir laman the Cradle, Yasmin Porat, seorang ibu tiga anak berusia 44 tahun, memberikan kesaksiannya dalam sebuah program radio yang disiarkan oleh Haboker Hazeh di radio Kan Israel pekan lalu.
- Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
- Setiap Jam Tentara Israel Tewas di Gaza, Petugas Pemakaman Militer Sibuk Tanpa Henti
- Pasukan Israel Serbu dan Serang RS Al-Shifa di Gaza, Terdengar Suara Ledakan
- Hamas Bebaskan Dua Tawanan Israel, Alasannya Demi Kemanusiaan
Menurut Porat, kondisi saat itu sangat berbahaya dan banyak warga sipil, termasuk para sandera, tewas akibat baku tembak sengit antara pasukan Hamas dan tentara Israel. Saat ditanya apakah tentara Israel bertanggung jawab atas kematian warga sipil, Porat menjawab dengan tegas, "Tidak diragukan lagi."
Dia menjelaskan sebelum kedatangan pasukan Israel, dia dan warga sipil lainnya ditahan oleh pejuang Palestina selama beberapa jam. Namun, dia menyatakan perlakuan mereka terhadap tawanan itu "manusiawi."
Mereka diberikan minuman dan mencoba menenangkan, meskipun situasinya sangat menegangkan.
“Mereka tidak melecehkan kami. Mereka memperlakukan kami dengan sangat manusiawi,” kata Porat, “Mereka memberi kami minuman. Saat mereka melihat kami gugup, mereka menenangkan kami. Itu sangat menakutkan, tapi tidak ada yang memperlakukan kami dengan kekerasan.”
Bahasa Ibrani
Dia ingat seorang pejuang Palestina yang berbicara bahasa Ibrani berkata: “Lihatlah saya baik-baik, kami tidak akan membunuhmu. Kami ingin membawa Anda ke Gaza. Kami tidak akan membunuhmu. Jadi tenanglah, kamu tidak akan mati.”
“Saya tenang karena saya tahu tidak akan terjadi apa-apa pada saya,” tambahnya.
Dalam sebuah wawancara panjang di saluran televisi Israel, Porat menggambarkan suasana baku tembak yang cukup sengit setelah pasukan Israel tiba di pemukiman tersebut.
Meskipun pejuang Palestina dilengkapi senjata berat, dia tidak pernah melihat mereka menembak tawanan atau mengancam mereka dengan senjata.
Salah al-Aruri, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, membantah klaim semacam itu dengan menyatakan bahwa pejuang dari Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, diberi perintah ketat untuk tidak melukai warga sipil.
Menurut militer Israel, setidaknya 199 pemukim Israel diculik sebagai tawanan perang oleh kelompok perlawanan Palestina, sementara jumlah kematian di antara penduduk Israel akibat serangan Hamas mencapai lebih dari 1.300 jiwa.
Kisah Porat dan kesaksian lainnya membuka pandangan berbeda dalam perdebatan seputar konflik Israel-Palestina dan menyoroti perbedaan antara pemberitaan di media Barat dan media non-Barat.