Sudah Diperingatkan Intelijen Mesir, Israel Akhirnya Akui Serangan Mendadak Hamas Kegagalan Besar Mossad
Serangan Hamas pada Sabtu dianggap sebagai serangan paling mematikan ke Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Sudah Diperingatkan Intelijen Mesir, Israel Akhirnya Akui Serangan Mendadak Hamas Kegagalan Besar Mossad
Serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel akhir pekan kemarin dianggap sebagai kegagalan besar intelijen negara Zionis tersebut. Hamas menembakkan sekitar 5.000 roket dari Gaza ke Israel, menewaskan ratusan orang.
Sumber: Times of Israel
Serangan tersebut mendadak dan mengejutkan. Serangan ini kemudian memicu pertanyaan terkait ketidakmampuan Israel untuk memprediksi dan mempersiapkan diri menghadapi serangan tersebut.
Peringatan Mesir
Seorang pejabat intelijen Mesir mengungkapkan, Israel telah mengabaikan peringatan berulang kali yang menyatakan bahwa Hamas berencana melakukan "sesuatu yang besar". Pejabat Mesir ini, yang sering berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas, menyatakan bahwa Mesir telah berbicara berulang kali dengan pejabat-pejabat Israel tentang ancaman tersebut, meskipun tanpa memberikan rincian yang lebih jelas.
Israel tampaknya lebih fokus dengan situasi di Tepi Barat dan meremehkan ancaman yang berasal dari Gaza. Pihak berwenang Mesir menyampaikan peringatan yang jelas kepada Israel bahwa situasi yang akan meledak dalam waktu dekat akan sangat serius, namun peringatan tersebut tampaknya diabaikan oleh pihak Israel.
Kritik terhadap kegagalan ini semakin memuncak karena serangan mendadak Hamas yang berhasil menembus perbatasan Israel, menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang.
Reputasi Mossad Tercoreng
Selama beberapa dekade, badan intelijen Israel Mossad memiliki reputasi sebagai lembaga yang tidak terkalahkan dalam bidang intelijen. Namun reputasi itu dipertanyakan karena serangan mendadak Hamas.
Beberapa mantan pejabat tinggi Israel bahkan menyatakan kegagalan intelijen ini merupakan "kegagalan besar". Namun, mereka menolak memberikan penjelasan lebih lanjut dan menyatakan bahwa pelajaran harus dipetik ketika situasi sudah tenang.
Beberapa pihak berpendapat, masih terlalu dini untuk sepenuhnya menyalahkan kegagalan intelijen sebagai satu-satunya penyebab serangan tersebut. Mereka menunjuk pada gelombang kekerasan yang terjadi di Tepi Barat yang telah mengalihkan beberapa sumber daya militer dan juga terkait dengan kekacauan politik di Israel akibat rencana pemerintahan Netanyahu yang kontroversial untuk mengubah sistem peradilan. Rencana ini telah mengancam kesatuan Tentara Pertahanan Israel (IDF), yang dianggap sebagai tentara rakyat.
Namun, kekurangan pengetahuan sebelumnya mengenai rencana Hamas untuk melancarkan serangan ini kemungkinan akan dianggap sebagai salah satu penyebab utama dari serangan mematikan terbesar terhadap warga Israel dalam beberapa dekade terakhir.
Mengingat kegagalan ini, Israel dinilai perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem intelijennya.