Sebelah Mata Salman Rushdie Buta Setelah Ditikam di New York
Penulis Salman Rushdie diserang saat menghadairi festival literasi di negara bagian New York, Amerika Serikat pada 12 Agustus 2022.
Sebelah mata penulis Salman Rushdie buta dan satu tangannya lumpuh setelah diserang di New York pada 12 Agustus lalu. Rushdie diserang saat menghadairi festival literasi.
Agen Rushdie, Andrew Wylie mengatakan kepada koran Spanyol El Pais, Rushdie mengalami serangan "brutal" yang menyebabkan dia mengalami luka dalam.
-
Bagaimana reaksi Safeea saat El Rumi menciumnya? El Rumi tampak gemas kepada adiknya dan berusaha menciumnya. Safeea pun terlihat malu-malu saat menerima ciuman dari kakaknya yang tampan itu.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apakah dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Gibran? Salah satunya, Gibran diduga melanggar administrasi pemilu karena melakukan kampanye di luar jadwal. Kubu pasangan Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar heran laporan dugaan pelanggaran pemilu terhadap Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka tidak diproses.
-
Kapan El Rumi menjadi juara tinju? El Rumi yakin menang melawan Jefri Nichol nanti. Maklum, dia juara tinju tahun lalu!
"Dia kehilangan penglihatan sebelah matanya. Dia ada tiga luka parah di leher. Satu tangannya lumpuh karena saraf di lengannya putus. Dan dia ada sekitar 15 luka lagi di dada dan torsonya," jelas Wylie, dikutip dari Al Jazeera, Senin (24/10).
Wylie mengatakan dia tidak bisa menyampaikan di mana keberadaan Rushdie saat ini, apakah dia masih di rumah sakit atau di tempat lain.
"Dia akan tetap hidup. Itu hal terpenting," ujarnya.
Rusdhie mendapat beberapa ancaman pembunuhan setelah bukunya berjudul Ayat-Ayat Setan terbit pada 1988.
Serangan pada 12 Agustus 2022 di Chautauqua Institution, negara bagian New York, Amerika Serikat itu terjadi 33 tahun setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan Rushdie karena buku Ayat-Ayat Setan.
Buku tersebut dinilai menistakan Nabi Muhammad. Setelah fatwa Khomeini, Rushdie yang berasal dari India, bersembunyi sembilan tahun di bawah perlindungan polisi Inggris.
Iran membantah terlibat dalam serangan dua bulan lalu itu.
Pelaku penyerangan, Hadi Matar (24), didakwa dengan upaya pembunuhan tingkat dua. Dia ditahan tanpa jaminan di penjara New York barat.
Baca juga:
Sekjen Liga Muslim Dunia: Serangan Terhadap Salman Rushdie Tidak Dibenarkan Islam
Tersangka Penikam Salman Rushdie Hanya Baca Dua Halaman Buku Ayat-Ayat Setan
Pelaku Penikaman Salman Rushdie Kagumi Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Khomeini
Sejarah Panjang Fatwa Pembunuhan Salman Rushdie yang Hantui Dunia Barat
Buntut Penikaman, Orang Semakin Tertarik dengan Buku "Ayat-Ayat Setan" Salman Rushdie
Ibu Tersangka Penikaman Salman Rushdie Sebut Anaknya Berubah Sejak dari Timur Tengah
Iran Akhirnya Buka Suara Soal Penikaman Salman Rushdie