Sehari Jelang Ramadan, Masjid di Prancis Dicoreti Grafiti Islamofobia
Kejadian ini hanya berselang beberapa hari setelah penyerangan ke sebuah masjid di sebelah barat Prancis.
Pejabat lokal di Kota Rennes, Prancis kemarin mengatakan sebuah masjid di kota itu dindingnya dicoreti grafiti bernada Islamofobia.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengecam kejadian itu di saat umat Islam seluruh dunia hendak memasuki bulan suci Ramadan. Kejadian ini hanya berselang beberapa hari setelah penyerangan ke sebuah masjid di sebelah barat Prancis.
-
Apa yang dirayakan oleh orang Prancis di Bastille Day? Setiap tanggal 14 Juli, Prancis merayakan Bastille Day, sebuah hari yang penuh makna yang memperingati salah satu momen paling bersejarah dalam sejarah Prancis.
-
Mengapa Prancis kalah dari Italia di kandang? Ketika Frattesi dan Raspadori menambah gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-1, itu menandai momen di mana Prancis kebobolan tiga gol di kandang dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya sejak kekalahan 2-3 dari Rusia pada tahun 1999.
-
Apa yang dicuri dari turis Perancis? Dalam tas yang dibawa kabur oleh pelaku usai pelaku mengantar korban ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, berisi uang puluhan juta Rupiah.
-
Mengapa Prancis menyerang Lorraine? Invasi dan perebutan kembali Lorraine dimulai sejak Perang Prancis-Prusia, ketika Prancis kehilangan Alsace dan Lorraine yang direbut Prusia.
-
Bagaimana Pak Raden bisa fasih berbahasa Prancis? Drs. Raden Suyadi atau Pak Raden ternyata menguasai banyak bahasa. Ia fasih dalam bahasa Jawa, Indonesia, Belanda, dan Inggris. Selain itu, Pak Raden jago berbahasa Prancis, karena sempat belajar animasi di "Negeri Menara Eiffel" selama tiga tahun.
-
Di mana Paus Fransiskus memimpin Misa Akbar? Polisi mengatur jadwal pemulangan umat katolik usai menunaikan perayaan Misa Akbar bersama Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
Pengurus dan anggota komunitas muslim di Kota Rennes menemukan grafiti itu pada Minggu pagi di dinding masjid dan bangunan Pusat Budaya Islam.
Coretan grafiti itu bernada menghina Islam dan Nabi Muhammad serta menyerukan dimulainya kembali Perang Salib. Mereka juga mendesak Katolik menjadi agama negara.
Kantor jaksa di Rennes kini sudah menggelar penyelidikan.
Muhammad Zaiduni, presiden dewan daerah muslim mengecam kata-kata grafiti itu.
"Kami adalah anak-anak bangsa dan kami menghadapi kebencian, kekerasan dan barbarisme," kata dia kepada AFP, seperti dilansir laman Al Arabiya, Minggu (11/4).
Darmanin dalam cuitannya kemarin menyerukan solidaritas dan mengatakan dia akan mengunjungi masjid itu.
Wali Kota sosialis Natahlie Appere dan senator Valerie Boyer dari kubu aliran kanan mengecam aksi vandalisme di masjid itu.
Di Kota Nantes, pintu sebuah masjid hancur dibakar pada Kamis malam.
Sehari kemudian seorang pemuda 24 tahun didakwa mengancam sebuah masjid di Le Mans, juga di barat Prancis.
Abdullah Zakri, presiden Pemantau Nasional Terhadap Islamofobia, mengecam segala tindakan yang dia sebut anti-Islam tersebut.
"Sayangnya, pernyataan dari sejumlah politisi justru semakin memperburuk keadaan," kata dia kepada AFP.
Baca juga:
Seorang Muslim Dibunuh di Inggris, 8 Tahun Kemudian Definisi Islamofobia Jadi Polemik
Betapa Sulitnya Warga Muslim Bangun Masjid di Prancis
Wali Kota di Prancis Dikecam Karena Hapus Daging dari Menu Makan Siang Sekolah
Parlemen Prancis Setujui RUU Kontroversial Anti-Separatisme yang Dinilai Anti-Muslim
Tujuh Hal Kontroversial Soal UU Separatisme Prancis yang Dinilai Anti-Muslim