Selandia Baru Putuskan Komunikasi dengan Myanmar, Larang Kunjungan Petinggi Militer
Selandia Baru juga akan memastikan program bantuannya tidak akan mencakup proyek-proyek yang menguntungkan pemerintah militer.
Selandia Baru memutus sementara semua komunikasi tingkat tinggi dengan Myanmar dan memberlakukan larangan kunjungan bagi pemimpin militer Myanmar menyusul kudeta pada 1 Februari lalu. Demikian disampaikan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern pada Selasa.
Selandia Baru juga akan memastikan program bantuannya tidak akan mencakup proyek-proyek yang menguntungkan pemerintah militer.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
"Pesan kuat kami adalah kami akan melakukan apa yang kami bisa dari sini di Selandia Baru dan salah satu hal yang akan kami lakukan adalah menangguhkan dialog tingkat tinggi itu dan memastikan dana apa pun yang kami berikan ke Myanmar tidak mendukung rezim militer dengan cara apapun," jelas Ardern dalam konferensi pers, dilansir Reuters, Selasa (9/2).
Dia menyebutkan, program bantuan Selandia Baru bernilai sekitar 42 juta dolar Selandia Baru atau sekitar USD 30 juta antara 2018 dan 2021.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta menyampaikan dalam pernyataan terpisah, negaranya tak mengakui legitimasi pemerintahan Myanmar yang dipimpin militer dan menyerukan militer segera membebaskan semua pemimpin politik yang ditahan dan mengembalikan pemerintahan sipil.
Mahuta mengatakan pemerintah juga setuju memberlakukan larangan kunjungan pemimpin militer Myanmar, yang akan berlaku resmi pekan depan.
Pemimpin Militer Myanmar berjanji menggelar pemilu baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenangnya, berusaha menenangkan pengunjuk rasa yang menentang kudeta yang menggulingkan pemerintahan sipil pimpinan
Aung San Suu Kyi.
Baca juga:
Polisi Myanmar Tangkap Puluhan Demonstran dan Tembakkan Peluru Karet
Pertama Muncul Sejak Kudeta, Jenderal Myanmar Janjikan Gelar Pemilu Adil
Myanmar Berlakukan Darurat Militer di Sejumlah Wilayah
Mengapa Militer Myanmar Sangat Kuat?
Seruan Mogok Kerja Menggema di Myanmar, Hari Ketiga Demo Besar-Besaran
Kudeta Militer Myanmar di Antara Ambisi Kursi Presiden dan Perselisihan Dua Kekuasaan