Seluruh pemuda sebuah desa di Iran dieksekusi lantaran kasus narkoba
Para pemuda tersebut dituduh sebagai pengedar narkoba.
Pemerintah Iran dikabarkan bakal mengeksekusi mati semua pria di sebuah desa lantaran mereka terlibat kasus narkoba. Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Shahindokht Molaverdi yang pertama kali mengeluarkan pernyataan mengenai eksekusi mati tersebut.
"Pemerintah di Sistan dan Provinsi Baluchestan mengeksekusi mati seluruh pria di sana," ujar Molaverdi, seperti dilansir dari Guardian, Sabtu (27/2).
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Mengapa Mehran Karimi Nasseri meninggalkan Iran? Nasseri melarikan keluar dari negaranya setelah Iran mengalami depresi perekonomian dan berbagai persoalan sosial akibat revolusi tahun 1979 dan perang Iran-Irak yang berlangsung delapan tahun.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Apa yang menjadi alasan Mehran Karimi Nasseri terjebak di bandara? Pihak imigrasi meminta Nasseri membuktikan kewarganegaraannya, dia pun tersesat dalam labirin birokrasi, seperti dikutip dari Historic Flix. Hal ini menyebabkan status pengungsinya diakui oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Belgia. Namun, penyelidikan kemudian membantah klaim ini, dan menunjukkan bahwa Nasseri sebenarnya tidak diusir dari Iran.
"Mereka adalah pengedar narkoba. Mereka memberikan uang kepada keluarganya, namun orang seperti ini tidak bisa diberikan dukungan," sambung dia.
Pemerintahan Hassan Rouhani, ucap Molaverdi, dewasa ini ingin kembali mengaktifkan program dukungan keluarga untuk meningkatkan pertumbuhan nasional.
"Jika kita tidak memberi dukungan pada anak-anak mereka, maka bisa saja jatuh dalam kejahatan. Untuk itu masyarakat bertanggungjawab kepada keluarga dari mereka yang dieksekusi," seru dia.
Iran merupakan salah satu negara dengan tingkat eksekusi kedua terbesar. Menurut data Amnesty Internasional, Iran kedua terbesar setelah China.
Pada 2014, sebanyak 753 orang dihukum gantung di Iran. Sementara pada 2015, angka tersebut lebih tinggi.
(mdk/ard)