Dicap Negatif jadi Kampung Narkoba, Masyarakat di Wilayah Ini Kesulitan Cari Kerja
Memberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal
Stigma negatif melekat pada beberapa kampung di Jakarta sebagai sarang narkoba, ternyata memberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal di wilayah tersebut.
Hal itu diungkap oleh Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Badya Wijaya. Dia mengaku, mendengar keluhan dari beberapa warga yang tinggal di Kampung Ambon, Kampung Boncos, Kampung Bahari dan Kampung Bali.
"Ini harus serentak, kita perang terhadap narkoba karena kasian generasi kita yang dicap, label kepada daerah tersebut kasihan. Karena sempat ada keluhan dari masyarakat, mendaftar bekerja karena dari situ label sudah kampung narkoba di-blacklist, kasihan yang baik-baik," kata Badya dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Badya mengatakan, ia percaya masih banyak masyarakat yang tinggal di wilayah itu mendukung upaya aparat kepolisian dalam memberantas narkoba. Dan orang yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba itu hanya segelintir saja.
"Itu hanya oknum saja," ujar dia.
Badya mengharapkan media turut membantu memperbaiki citra buruk yang tersemat di kampung-kampung tersebut. Diharapkan, masyarakat juga berperan aktif menjaga lingkungannya dari bahaya narkoba.
"Tolong bantu media supaya kita, Jakarta khususnya paling tidak mengurangi, Kampung Ambon, Kampung Boncos, Kampung Bahari, Kampung Bali, ini kita gunakan di kampung-kampung agar bebas dari narkoba," ucap dia.
Di sisi lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto juga memberi perhatian serius terhadap masalah penyalahgunaan narkoba. Badya memberikan sinyal, jajaran Polda Metro Jaya akan menggelar operasi senyap untuk menindak bandar-bandar narkoba. Operasi itu, kata dia bakal digelar secara serentak di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Atensi Pak Kapolda Metro Jaya nanti akan ada kegiatan operasi serentak, tapi rahasia di mana, nanti bocor. Jadi atensi kapolda metro jaya salah satu wilayah akan dilakukan represif Karena sudah merasakan," ucap dia.
Sementara itu, Binmas secara masif memberi imbauan bahaya narkoba lewat berbagai saluran di media sosial juga secara langsung melalui tatap muka dengan masyarakat.
"Kami langsung anak sekolah, menggunakan narasumber juga dari BNN, FGD dan sebagainya. Nanti untuk kegiatan represif- nya insyallah akan dilaksanakan secara serentak bekerja sama dengan TNI-Polri," ujar dia.