Sempat Dianggap Punah 80 Tahun Lalu, Kecoak Pemakan Kayu Ini Ternyata Masih Hidup
Kecoak pemakan kayu bernama Panesthia lata adalah serangga unik berasal dari Pulau Lord Howe, Australia.
Seekor kecoak pemakan kayu tak bersayap yang dikira punah sejak 1930 berhasil ditemukan kembali oleh Maxim Adams, seorang mahasiswa biologi Universitas Sydney, Australia.
“Selama 10 detik pertama, saya pikir tidak, tidak mungkin,” ucap Adams saat dia tidak percaya menemukan kecoak itu.
-
Kapan daratan kuno di lepas pantai Australia terendam? Norman dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa ketika Zaman Es terakhir berakhir sekitar 18.000 tahun yang lalu, pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang menenggelamkan sebagian besar benua di dunia.
-
Di mana letak daratan kuno yang ditemukan di lepas pantai Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan di pantai selatan Australia? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Kapan jejak kaki moa di Kyeburn ditemukan? Dalam penelitian mereka, ahli paleontologi Museum Tūhura Otago, Kane Fleury, dan rekannya menemukan jalur tujuh jejak kaki Kyeburn ditinggalkan oleh anggota keluarga moa Emeidae, yang kemungkinan besar dari genus Pachyornis.
-
Apa yang ditemukan di bawah laut Australia? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
“Maksudku, aku mengangkat batu pertama di bawah pohon beringin besar ini, dan itu dia (kecoak pemakan kayu),” lanjutnya.
Kecoak itu tidak ditemukan sendiri, melainkan kecoak-kecoak pemakan kayu lain juga ditemukan.
“Kami menemukan keluarga mereka, semuanya di bawah satu beringin ini,” jelas ilmuwan senior Nicholas Carlile dari Departemen Perencanaan dan Lingkungan New South Wales, Australia, dikutip dari laman Phys, Kamis (6/10).
Carlile menjelaskan, dua muridnya sebelumnya sudah mencari-cari keberadaan kecoak itu.
“Faktanya, Maxim dan Nathan ada di sana selama sisa minggu itu, mencari di bawah setiap pohon beringin lain di wilayah North Bay, tetapi tidak menemukan apa pun,” jelasnya.
Kecoak pemakan kayu bernama Panesthia lata adalah serangga unik berasal dari Pulau Lord Howe, Australia. Dahulu kecoak itu menguasai pulau itu namun keberadaan mereka terancam oleh kedatangan tikus pada 1918.
Dalam beberapa dekade, peneliti menemukan kecoak lain yang terkait dengan spesies kecoak pemakan kayu. Namun genetika kecoak-kecoak itu berbeda dengan kecoak pemakan kayu.
“Kelangsungan hidup adalah berita bagus, karena sudah lebih dari 80 tahun sejak terakhir kali terlihat,” jelas Ketua Dewan Pulau Lord Howe, Atticus Fleming tentang penemuan itu.
Pulau Lord Howe sendiri adalah pulau yang lebih tua dari pada Pulau Galapagos. Sebagai rumah dari 1.600 spesies invertebrata asli, Pulau Lord Howe menjadi tempat yang unik dibandingkan pulau-pulau lain di dunia.
“Kecoak ini hampir seperti burung kutilang Darwin versi kita sendiri, terpisah di pulau-pulau kecil selama ribuan atau jutaan tahun mengembangkan genetika unik mereka sendiri,” jelas Fleming.
Meski kecoak itu memiliki wujud menyeramkan, namun kecoak ini adalah landasan bagi ekosistem pulau. Alasannya adalah kecoak itu bertindak sebagai pendaur ulang alami dan mempercepat pemecahan kayu-kayu sebagai sumber makanan spesies lain.
Namun studi lebih lanjut harus dilakukan untuk mengetahui pola hidup kecoak pemakan kayu itu.
“Masih banyak yang harus dipelajari. Kami berharap untuk mempelajari habitat, perilaku, dan genetika mereka dan pelajari lebih lanjut tentang bagaimana mereka berhasil bertahan hidup, melalui eksperimen lebih lanjut di pulau itu,” jelas kepala Lab Ekologi Molekuler, Evolusi, dan Filogenetik, Profesor Lo.
Kecoak berukuran 22 – 40 milimeter itu memiliki warna tubuh metalik yang bervariasi dari merah hingga hitam. Untuk mengolah kayu, kecoak itu memiliki mikro-organisme khusus di perut mereka.
Australia sendiri menjadi rumah bagi 11 spesies kecoak Panesthia. Kecoak itu tersebar di bagian utara dan timur Australia.
Ilmuwan yakin kecoak itu berevolusi untuk memakan makanan lain.
“Meskipun nama umumnya menunjukkan bahwa adalah kecoak pemakan kayu dan mereka bersembunyi di batang kayu yang membusuk, kami sekarang percaya mereka adalah ‘kecoak batu’, dengan batu membentuk komponen penting dari habitat mereka, mungkin karena ko-evolusi mereka di sepanjang tanah saat mencari makan di Pulau Lord Howe Woodhen,” jelas Carlile.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)