Seperti Apa Rumah Zaman Mesir Kuno? Begini Wujudnya
Mesir Kuno adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Berbagai temuan artefak dan reruntuhan kota memberikan wawasan pada kita bagaimana orang Mesir kuno hidup ribuan tahun lalu.
Mesir Kuno adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Berbagai temuan artefak dan reruntuhan kota memberikan wawasan pada kita bagaimana orang Mesir kuno hidup ribuan tahun lalu.
Bagaimana bentuk rumah orang-orang ini? Apakah seperti rumah tinggal sebagaimana yang ditempati manusia modern?
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
-
Apa itu program "Semar Mesem"? Pada Bulan Ramadan tahun 2024 ini, Pemkab Sleman mengadakan program pasar murah “Semar Mesem”, akronim dari Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat.
-
Bagaimana patung banteng Mesir ditemukan? Empat belas tahun kemudian, pada 1966, patung banteng Apis dari perunggu Mesir ditemukan di halaman sekolah yang sama oleh seorang siswa yang sedang melakukan kelas olahraga di luar ruangan. Saat melompat, salah satu anak laki-laki mendarat di atas paku yang menonjol dari tanah.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk rumah orang Mesir Kuno. Salah satu faktor terpentung adalah iklim, mengingat Mesir Kuno berada di gurun pasir, gersang dan kering.
Dikutip dari laman History Defined, warga Mesir Kuno disebut sederhana dan mereka membangun rumah dari berbagai material seperti lumpur dan papirus atau semacam kertas. Kayu merupakan barang langka di kawasan itu dan utamanya digunakan untuk pintu dan jendela.
Budak dan anak-anak ditugaskan untuk membuat batu bata dari lumpur. Mereka mencampur tanah liat dengan air serta jerami, lalu membentuknya menjadi batu bata. Batu bata lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, digunakan untuk membuat tembok.
Atap rumah orang Mesir Kuno terbuat dari daun palem, alang-alang, dan tikar. Material untuk atap ini selalu tersedia dan mudah diganti jika kehabisan bahan.
Bahan-bahan tersebut dinilai bisa membuat rumah dingin dan hangat di malam hari.
Saat membangun rumah, biasanya mereka membuat atap yang datar untuk menghindari sengatan matahari. Kadang-kadang mereka bersantai dan tidur di atap rumah mereka.
Namun keadaan lingkungan juga memaksa mereka mempertimbangkan kembali metode konstruksi. Salah satunya karena sungai Nil biasanya meluap setiap tahun selama tiga bulan, karena itu mereka mengganti bahan dari batu bata menjadi batu.
Batu merupakan material yang lebih mahal. Sedangkan batu bata cukup terjangkau bagi warga saat itu.
Orang Mesir Kuno juga lebih memperhatikan fungsi daripada bentuk rumah. Rumah mereka harus praktis dan memberikan perlindungan dari cuaca ekstrem.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam membangun rumah adalah harta benda dan jumlah penghuni.
Tata letak rumah juga tergantung dari status keluarga tersebut. Biasanya sebagian besar rumah memiliki sedikitnya tiga kamar dengan dua lantai. Di lantai bawah digunakan untuk menyimpan hasil panen atau persediaan makanan.
Karena lingkungan, debu dan puing-puing kerap menjadi masalah, warga biasanya membuat pintu setinggi 4 kaki atau 1 meter lebih dari tanah, akan ada semacam undakan yang mengarah ke pintu masuk yang tersisa dari lantai.
Keluarga yang lebih kaya akan menggunakan bagian undakan yang lebih rendah ini untuk membangun halaman. Akhirnya, tanjakan akan mengarah ke alun-alun, di mana mereka akan membuat taman yang indah.
Perabot rumah
Perabot rumah tangga termasuk barang mewah yang hanya bisa dijangkau orang-orang kaya. Sebagian besar keluarga Mesir Kuno duduk di lantai dengan menggelar tikar atau karpet. Sedangkan orang kaya biasanya memiliki kursi dan meja yang terbuat dari kayu.
Ranjang juga tergolong barang mewah. Keluarga miskin biasanya tidur di lantai dengan matras. Sedangkan orang kaya membuat ranjang dari kayu.
Orang kaya menggunakan alat masak terbuat dari perunggu dan tembaga. Sedangkan keluarga miskin biasanya menggunakan alat masak dari tanah liat.
Keluarga menengah ke bawah tidak punya air mengalir atau toilet di rumah. Mereka mengambil air ke sungai untuk mandi dan masak.
Mereka juga biasanya memiliki kakus di rumah.
Keluarga yang lebih miskin sering tinggal di rumah yang dibangun di atas satu sama lain. Tujuannya untuk menghemat ruang karena rumah bata lumpur tidak kokoh.
(mdk/pan)