Serangan Israel Lukai Enam Anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Malaysia di Lebanon
Enam anggota pasukan penjaga perdamaian Malaysia terluka dalam ledakan di Lebanon.
Pada hari Jumat, 8 November, Malaysia mengonfirmasi bahwa enam anggota pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di Lebanon mengalami cedera akibat sebuah ledakan. Insiden tersebut terjadi di dekat Stadion Saida pada hari Kamis, namun Kementerian Pertahanan Malaysia tidak merinci penyebab dari ledakan tersebut.
PBB melaporkan bahwa di antara yang terluka terdapat lima anggota pasukan penjaga perdamaian Malaysia, yang terkena dampak dari serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Lebanon Selatan. Serangan tersebut juga mengakibatkan tewasnya tiga warga sipil, menambah ketegangan yang sudah ada di kawasan tersebut.
- Sembilan Tentara Elit Israel Tewas Setelah Perangkap Bom Hizbullah Meledak di Sebuah Gedung
- Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang
- Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak
- Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
Serangan Israel ini merupakan respons terhadap serangan rudal yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon, yang menargetkan pangkalan militer dekat Bandara Internasional Ben Gurion pada hari Rabu. Kementerian Pertahanan Malaysia menyatakan bahwa ledakan yang terjadi tidak hanya menargetkan pasukan penjaga perdamaian, tetapi juga kendaraan sipil lainnya yang menuju Beirut.
Akibat ledakan tersebut, sebuah bus yang membawa pasukan penjaga perdamaian Malaysia mengalami kerusakan, dan enam anggota pasukan mengalami cedera. Cedera yang dialami mereka dilaporkan sebagai cedera ringan, meskipun satu anggota mengalami patah tulang di lengan kiri dan harus dirawat di rumah sakit.
Angkatan Bersenjata Malaysia menyatakan bahwa mereka akan terus memantau situasi dengan cermat dan akan memberikan informasi terbaru mengenai insiden tersebut sesegera mungkin. Mereka juga menegaskan komitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan personel yang sedang melaksanakan misi di bawah bendera PBB.
Komitmen Malaysia dalam Misi Penjaga Perdamaian
Angkatan Bersenjata Malaysia menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk menjaga keselamatan personel mereka saat menjalankan misi penjaga perdamaian. Misi ini menjadi sangat penting mengingat ketegangan yang terus meningkat antara Hizbullah dan Israel, yang telah berperang sejak akhir September.
Ketegangan ini bermula ketika Israel memperluas fokusnya dari memerangi Hamas di Jalur Gaza ke pengamanan perbatasan utara mereka. Situasi ini menciptakan risiko yang lebih besar bagi pasukan penjaga perdamaian yang beroperasi di wilayah tersebut.
Dengan semakin kompleksnya situasi di Lebanon, penting bagi pasukan penjaga perdamaian untuk tetap waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan. Malaysia berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada anggotanya yang sedang bertugas di luar negeri.
Keselamatan personel penjaga perdamaian menjadi prioritas utama, dan Angkatan Bersenjata Malaysia akan terus berupaya untuk melindungi mereka dalam menjalankan misi yang penting ini. Informasi lebih lanjut mengenai insiden ini akan disampaikan segera setelah tersedia.
Sumber: VOA Indonesia