Diduga Disadap Israel dan Dipasangi Peledak, Ahli Ungkap Bagaimana Pager Meledak Secara Bersamaan di Lebanon
Ledakan pager di berbagai tempat di Lebanon menewaskan sembilan orang dan melukai 1.200 orang lainnya.
Ledakan lokal di seluruh Lebanon membuka babak baru dalam salah satu konflik yang paling lama terjadi di kawasan tersebut. Ratusan pager milik kelompok bersenjata Hizbullah meledak secara serentak di seluruh Lebanon.
Ledakan pager di berbagai tempat ini menewaskan sembilan orang dan melukai 2.750 orang lainnya.
Pager sendiri merupakan perangkat telekomunikasi yang hanya menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna, disampaikan melalui telepon yang disalurkan dari operator pusat.
Tidak seperti telepon seluler, yang unik dari pager adalah alat tersebut membutuhkan gelombang radio untuk operator mengirimkan pesan kepada penerima melalui frekuensi radio bukan melalui internet.
Diperkirakan bahwa teknologi dasar yang digunakan dalam pager serta ketergantungannya pada perangkat keras fisik memungkinkan pengguna lebih sulit dipantau, sehingga alat ini populer di kalangan kelompok seperti Hizbullah di mana mobilitas dan keamanan merupakan hal yang paling utama.
Disadap Israel
Sejauh ini belum ada yang menjelaskan secara pasti bagaimana pager bisa meledak.
Beberapa spekulasi telah memperkirakan pager sangat mengandalkan jaringan radio, hal ini menunjukan bahwa jaringan tersebut mungkin telah diretas oleh pihak luar yang akhirnya menyebabkan sistem pada alat tersebut memancarkan sinyal yang memicu respons dalam pager yang diretas.
“Menurut saya, yang terjadi adalah setiap anggota Hizbullah yang berada pada level tertentu diserang,” ucap analis data Ralph Baydoun kepada Al Jazeera pada (17/9).
Baydoun mengatakan, Israel tidak perlu mengetahui nama siapa pun yang menerima sinyal rusak tersebut, tetapi Israel dapat mengumpulkan informasi intelijen yang berharga setelah ledakan terjadi.
"Jika mereka menyalakan satelit mereka akan mengetahui nama dan lokasi semua anggota yang diserang segera setelah ‘mereka meminta’ bantuan. Mereka akan mengungkapkan lokasi ‘mereka’," paparnya.
Analisis lain, Hamish de Bretton Gordon mantan perwira tentara Inggris dan ahli senjata kimia mengatakan bahwa pager Hizbullah mungkin telah dirusak sepanjang rantai pasokan dan dipasang agar meledak sesuai perintah.
Begini Cara Pager Meledak
Jika baterai litium pager dipicu menjadi terlalu panas, ini akan memicu proses yang disebut thermal runaway.
Proses ini akan menyebabkan reaksi kimia yang terjadi, menyebabkan peningkatan suhu dan akhirnya menyebabkan ledakan hebat pada baterai.
Akan tetapi, memicu reaksi berantai dalam beberapa perangkat yang belum pernah terhubung ke internet bukanlah hal yang mudah.
“Harus ada bug di pager itu sendiri (sehingga) pager tersebut akan menjadi terlalu panas akibat keadaan tertentu,” kata Baydoun.
Dia berspekulasi, keadaan tersebut kemungkinan besar merupakan pemicu yang dimasukkan ke pager melalui kode yang dimanipulasi.
Tidak Ada Ledakan Pager di Gaza
Hamze Attar, seorang analis pertahanan yang bermarkas di Luxemburg mengungkapkan “Mereka tidak dapat menggunakan metode yang sama di Gaza karena Hamas sangat sadar dunia maya dibandingkan dengan Hizbullah. Mereka sangat cakap dalam hal telekomunikasi,”
Hamas menekankan upaya yang dilakukan kelompok Hizbullah untuk mengenkripsi komunikasi.
"Mereka tidak menggunakan telepon atau ponsel. Mereka memiliki jaringan, internet, dan komunikasi sendiri dan tidak memerlukan apa pun di atas tanah," katanya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti