FOTO: Mencekamnya Ledakan Massal Guncang Ibu Kota Lebanon, Diduga Didalangi Mossad Israel
Ribuan pager milik pejuang Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa. Ledakan ini diduga didalangi badan mata-mata Mossad Israel.
Ribuan pager milik pejuang Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa. Ledakan ini diduga didalangi badan mata-mata Mossad Israel.
FOTO: Mencekamnya Ledakan Massal Guncang Ibu Kota Lebanon, Diduga Didalangi Mossad Israel
Ledakan massal mengguncang Beirut, ibu kota Lebanon, pada Selasa (17/6/2024). Ledakan tersebut bersumber dari pager atau alat komunikasi pesan pendek milik pejuang Hizbullah. Foto: AFP
Ribuan pager milik pejuang Hizbullah itu meledak secara serentak di seluruh Lebaonon pada Selasa waktu setempat. Perisitiwa itu menewaskan 9 orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, termasuk pejuang Hizbullah dan pejabat Duta Besar Iran di Beirut. Foto: AFP
Ledakan massal ini membuat situasi di Beirut tampak mencekam. Sejumlah ambulans berlalu-lalang menjemput dan mengantar korban ke rumah sakit. Foto: AFP
Sementara, aparat militer bersenjata laras panjang dikerahkan untuk melakukan penjagaan di sejumlah titik. Foto: AFP
Diduga Didalangi Mossad Israel
Menurut sumber keamanan senior Lebanon sebagaimana dilaporkan Reuters pada Rabu (18/9), badan mata-mata Mossad Israel telah menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor oleh kelompok Hizbullah beberapa bulan sebelum peledakan pada Selasa. Foto: AFP
Sumber keamanan Lebanon mengatakan pager tersebut berasal dari Gold Apollo yang berkantor pusat di Taiwan. Namun, perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak memproduksi perangkat tersebut. Foto: AFP
Hizbullah yang didukung Iran telah bersumpah untuk membalas serangan tersebut kepada Israel. Foto: AFP
"Perlawanan akan terus berlanjut hari ini, seperti hari-hari lainnya, operasinya untuk mendukung Gaza, rakyatnya dan perlawanannya merupakan jalan yang terpisah dari hukuman keras yang harus ditunggu oleh musuh kriminal (Israel) sebagai tanggapan atas pembantaian hari Selasa," kata Hizbullah dalam pernyataan resminya pada Rabu (18/9). Foto: AFP