Mossad Israel Pasang 5.000 Bahan Peledak di Pager Beberapa Bulan Sebelum Serangan di Lebanon
Mossad memasang ribuan bahan peledak di alat penyeranta (pager) yang dipakai kelompok HIzbullah dan warga sipil Lebanon.
Ratusan alat penyeranta (pager) yang digunakan oleh kelompok Hizbullah Lebanon dua hari lalu meledak secara bersamaan dan menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Sehari kemudian, kemarin, kembali terjadi ledakan pada alat komunikasi walkie-talkie yang digunakan Hizbullah yang menewaskan tiga orang sehingga total korban tewas saat ini 12 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Banyak ahli menduga serangan tersebut didalangi oleh Israel.
Dinas mata-mata Israel, Mossad, memasang bahan peledak yang diaktifkan oleh pesan berkode ke ribuan pager selama produksi beberapa bulan sebelum diimpor oleh kelompok Hizbullah di Lebanon, kata seorang sumber keamanan senior di Lebanon pada Rabu, (18/9).
Para pejuang Hizbullah menggunakan pager dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan sebagai upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel, kata sumber tersebut.
Namun, Gold Apollo kemarin menepis tudingan itu dengan merilis laporan yang menyebut perangkat yang digunakan dalam ledakan tersebut diproduksi oleh perusahaan lain yang berbasis di Budapest, Hungaria.
Pager AR-924 yang digunakan oleh pasukan Hizbullah diproduksi oleh BAC Consulting KFT itu berpusat di Ibu Kota Budapest, Hongaria.
Hsu Ching-kuang, kepala Gold Apollo menyebutkan perusahaannya memiliki perjanjian lisensi dengan BAC selama tiga tahun terakhir, tetapi tidak memberikan bukti kontrak tersebut.
“Berdasarkan perjanjian kerja sama, kami memberi wewenang kepada BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produk di wilayah yang ditentukan, namun desain dan pembuatan produk sepenuhnya menjadi tanggung jawab BAC,” bunyi pernyataan tersebut.
85 hari
Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan mengatakan sejak awal tahun 2022 hingga Agustus 2024, Gold Apollo telah mengekspor 260.000 set pager, termasuk lebih dari 40.000 unit antara Januari dan Agustus tahun ini.
Namun, Kementerian itu hanya menyebut Eropa dan Amerika dalam catatannya dan tidak menyebut telah mengekspor ke Lebanon.
Gold Apollo menyebut dalam iklannya bahwa pager AR-924 sebagai alat yang tahan banting, berisi baterai litium yang dapat diisi ulang, dan dapat menerima teks hingga 100 karakter.
Namun, iklan itu segera dicabut pada Selasa setelah serangan di Lebanon. Perangkat ini juga diklaim memiliki daya tahan baterai hingga 85 hari.
Dengan spesifikasi tersebut, pasukan Hizbullah sangat membutuhkan pager itu karena di Lebanon sering terjadi pemadaman listrik setelah bertahun-tahun ekonomi runtuh.
Tak hanya digunakan kelompok Hizbullah, banyak rumah sakit di seluruh dunia yang juga menggunakan pager karena memungkinkan untuk digunakan dalam keadaan darurat.
Sebelumnya Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah telah mengingatkan bahayanya penggunaan ponsel dalam pidatonya Februari lalu.
“Saya katakan kepada Anda bahwa ponsel di tangan Anda, di tangan istri Anda, dan di tangan anak-anak Anda adalah agennya. Itu adalah agen yang mematikan, bukan agen yang sederhana. Itu adalah agen mematikan yang memberikan informasi yang spesifik dan akurat. Oleh karena itu, ini membutuhkan keseriusan yang besar saat menghadapinya.”
Usai ledakan tersebut, para korban segera dibawa ke rumah sakit di Beirut dan rumah sakit lokal di daerah sekitarnya mengingat jumlah sangat banyak. Negara lain seperti Turki, Irak, Iran, Suriah dan Mesir menawarkan bantuan dalam merawat pasien.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti