"Setiap Kali Saya Melihat Taliban, Saya Gemetar Ketakutan"
Telah sebulan Taliban berkuasa di Afghanistan. Bagaimana kehidupan penduduk Afghanistan saat ini? Apakah Taliban telah berhasil mendapatkan dukungan rakyat?
Di perbatasan Afghanistan dengan Uzbekistan, sebuah kereta kargo meluncur di atas sebuah jembatan dan memasuki "Emirat Islam" yang baru dibentuk. Bendera putih dan hitam Taliban berkibar di sebelah bendera Uzbekistan. Beberapa pedagang menyambut baik kembalinya kelompok itu ke tampuk kekuasaan.
Pengemudi truk yang memuat gandum mengatakan di masa lalu dia terpaksa menyuap pejabat polisi yang korup setiap kali melewati pos pemeriksaan mereka.
-
Bagaimana Thariq Halilintar melafazkan ijab kabul? Thariq, dengan penuh khidmat, melafazkan ijab kabul dengan lantang sambil menggenggam tangan Mudji Massaid, ayah Aaliyah, yang bertindak sebagai wali nikah.
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Kapan Tari Batin muncul? Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
"Sekarang tidak seperti itu," katanya, dikutip dari BBC, Kamis (16/9).
"Saya bisa berkendara sampai ke Kabul dan tidak membayar sepeser pun."
Sudah tepat satu bulan sejak Taliban menguasai Afghanistan. Saat ini persediaan uang tunai terbatas, dan negara itu menghadapi krisis ekonomi yang memuncak.
Satu sumber dari kalangan pengusaha mengatakan tingkat perdagangan menurun signifikan, karena importir Afghanistan tidak mampu membayar barang baru. Kepala bea cukai Taliban di pelabuhan Hairatan, Maulvi Saeed, mengatakan pihaknya memotong tarif bea untuk mempromosikan perdagangan, dan ingin mendorong para pedagang kaya untuk kembali ke negara itu.
"Ini akan menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang, dan para pengusaha akan mendapat pahala di akhirat," katanya.
Yakin dukungan rakyat
Sekitar satu jam perjalanan adalah Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat di negara itu. Di permukaan, kehidupan tampaknya berlanjut seperti biasa, meskipun banyak yang menderita secara finansial.
Di Masjid Biru yang terkenal, Taliban menerapkan waktu kunjungan terpisah menurut jenis kelamin: perempuan bisa datang di pagi hari, laki-laki sepanjang hari.
"Semuanya baik-baik saja, tetapi mungkin orang masih perlu lebih banyak waktu untuk membiasakan diri dengan pemerintahan baru," kata seorang perempuan.
Wartawan BBC bertemy Haji Hekmat, seorang pemimpin Taliban lokal yang berpengaruh.
"Anda mungkin menciptakan keamanan," tanya wartawan tersebut, "tetapi para pengkritik Anda mengatakan bahwa Anda membunuh budaya di sini."
"Tidak," jawabnya dengan tegas.
"Pengaruh Barat telah ada di sini selama 20 tahun terakhir. Kontrol Afghanistan telah berpindah dari satu tangan asing ke tangan lain selama 40 tahun, kami telah kehilangan tradisi dan nilai-nilai kami sendiri. Kami membawa kembali budaya kami dalam kehidupan."
Menurut pemahamannya tentang Islam, percampuran laki-laki dan perempuan dilarang.
Haji Hekmat tampaknya benar-benar yakin Taliban mendapatkan dukungan rakyat. Namun, di luar jangkauan pendengarannya, seorang pengunjung perempuan berbisik kepada seorang rekannya, "Ini bukan orang baik."
Ketakutan warga kota
Saat rombongan BBC meninggalkan Masjid Biru, ada kerumunan orang di jalan utama. Empat mayat dengan luka tembak dipajang. Satu memiliki catatan tulisan tangan kecil di atasnya yang menggambarkan orang-orang itu sebagai penculik, memperingatkan penjahat lain bahwa hukuman mereka akan sama.
Kejahatan dengan kekerasan telah lama menjadi masalah utama di kota-kota besar Afghanistan.
"Jika mereka penculik, itu hal yang baik. Ini akan menjadi pelajaran bagi orang lain,” kata seorang warga di kerumunan tersebut.
Tetapi di kota, banyak orang merasa tidak aman.
"Setiap kali saya keluar rumah dan melihat Taliban, saya gemetar ketakutan,” kata seorang mahasiswa jurusan hukum, Farzana.
Universitas swasta di Afghanistan tetap buka, tetapi universitas negeri masih tutup. Di bawah aturan baru Taliban, mahasiswa laki-laki dan perempuan yang belajar di kelas yang sama harus dipisahkan tirai.
Bagi Farzana, itu bukan prioritas. Dia khawatir Taliban melarang perempuan bekerja – ketakutan kebanyakan rakyat Afghanistan yang telah dibantah kelompok itu. Namun, untuk saat ini, perempuan di Afghanistan diperintahkan untuk tinggal di rumah demi keselamatan mereka sendiri, kecuali jika mereka berprofesi sebagai guru atau petugas medis.
"Saat ini saya merasa putus asa," kata Farzana, "tetapi saya melakukan yang terbaik untuk tetap optimis untuk masa depan."
Terakhir kali Taliban berkuasa pada 1996-2001, mereka melarang perempuan meninggalkan rumah tanpa pendamping laki-laki. Sebagian besar ketakutan di kota-kota Afghanistan saat ini adalah Taliban akan menerapkan aturan serupa.
Sementara Taliban memegang kendali penuh atas negara itu, mereka belum memenangkan hati dan pikiran sebagian besar rakyat. Haji Hekmat mengakui, "Mengambil alih negara secara militer itu sulit, menerapkan supremasi hukum dan melindunginya bahkan lebih sulit."
(mdk/pan)