Siaran TV Pemerintah Iran Diretas, Muncul Sosok Bertopeng dengan Pesan Anti-Rezim
Salah satu pesan dalam siaran yang diretas itu mengatakan "bergabunglah dengan kami dan bangkitlah" dan "darah muda kami mengalir dari cakar kalian".
Siaran Stasiun TV Pemerintah Iran Diretas, Munculkan Sosok Bertopeng Beri Pesan Kritik
Stasiun televisi pemerintah Iran kemarin diretas saat menayangkan siaran berita. Dalam siaran itu muncul sosok bertopeng di layar kaca diikuti foto Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ali Khamenei yang dipenuhi bara api.
-
Bagaimana Persib bereaksi atas insiden ini? Persib memastikan akan menanggung semua biaya pengobatan bagi para korban, termasuk steward dan Bobotoh, agar mereka bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
-
Bagaimana high heels membantu prajurit Persia dalam peperangan? Menurut penelitian dari Mental Floss, prajurit Persia menggunakan high heels untuk menjaga kestabilan kaki mereka saat berperang di atas kuda. Dengan kaki yang terkunci kuat, mereka bisa membidik panah dengan lebih akurat, menciptakan pasukan berkuda yang tak terkalahkan.
-
Kapan Miltiades bertempur melawan pasukan Persia? Saat ini, para peneliti dari Museum Arkeologi Olympia menyatakan helm tersebut dipakai oleh Miltiades selama Pertempuran Marathon yang terkenal.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana pasukan Immortals Persia dilengkapi? Immortals dilengkapi dengan busur, belati besar, dan lembing pendek. Sangat ditakuti di pada masanya.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
Kelompok yang meretas siaran itu mengaku bernama "Adalat Ali" atau Keadilan Ali.
Insiden peretasan siaran berita itu terjadi pukul 18.00 waktu setempat. Foto Ali Khamenei juga dimunculkan dengan tanda sasaran tembak di kepalanya dan foto Mahsa Amini serta tiga demonstran perempuan yang tewas belum lama ini.
Dilansir laman BBC, Sabtu (8/10), Mahsa Amini adalah perempuan yang ditangkap polisi moral karena tidak memakai jilbab dengan semestinya. Perempuan 22 tahun itu tewas pada 16 September ketika dalam penahanan aparat.
Salah satu pesan dalam siaran yang diretas itu mengatakan "bergabunglah dengan kami dan bangkitlah" dan "darah muda kami mengalir dari cakar kalian".
Insiden peretasan itu hanya berlangsung beberapa detik dan kemudian siaran itu diputus.
Peristiwa bentuk perlawanan semacam itu terhadap Ali Khamenei termasuk jarang terjadi di Iran. Namun menyusul kematian Amini, kini muncul banyak perlawanan terbuka dari masyarakat yang anti-pemerintah.
Baca juga:
Siswi di Iran Ramai-Ramai Lepas Jilbab sebagai Bentuk Protes ke Pemerintah
Organisasi HAM: Aparat Iran Bunuh 92 Demonstran yang Protes Kematian Mahsa Amini
Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"
76 Orang Tewas Ditembak Aparat di Iran Saat Demo Kematian Mahsa Amini
Protes Kematian Mahsa Amini, Perempuan di Suriah Potong Rambut dan Bakar Hijab
AS Izinkan Elon Musk Aktifkan Layanan Internet Satelit Starlink di Iran