High Heels, Jejak Sejarah dari Perang Kuda hingga Simbol Kekuasaan Raja
High heels tidak hanya sekadar alat fashion, tetapi pada abad ke-16, mereka berfungsi sebagai senjata bagi prajurit Persia yang mahir mengendarai kuda.
Sejak lama, high heels telah menjadi salah satu item fashion yang tak lepas dari dunia wanita. Meskipun biasa digunakan untuk memberi kesan tinggi dan memperbaiki postur, tahukah Anda bahwa sepatu ini memiliki sejarah yang mengejutkan?
High Heels, Jejak Sejarah dari Perang Kuda hingga Simbol Kekuasaan Raja
Dari catatan sejarah yang dikutip dari Mental Floss, kita akan mengungkap fakta menarik seputar high heels yang ternyata dipopulerkan oleh pria pada awal kemunculannya.
-
Kapan perempuan pertama kali memakai high heels? Menurut catatan yang ada, seorang ratu Perancis bernama Catherine de Medici jadi perempuan pertama yang pakai high heels.
-
Apa yang membuat high heels menarik bagi perempuan? Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Evolution and Human Behavior menunjukkan bahwa sepatu hak tinggi bisa mendukung karakter feminin dan pergerakan wanita.
-
Kapan seseorang memilih untuk memakai heels? Jika sepatu heels adalah pilihan utama Anda, hal ini menunjukkan kepribadian yang percaya diri dan ambisius. Pengguna heels cenderung senang tampil sempurna dan tidak takut menjadi pusat perhatian.
-
Kenapa perempuan menyukai high heels? Selain itu, perubahan postur tubuh yang terjadi saat menggunakan high heels menjadi salah satu alasan utama kenapa perempuan sangat suka memakai jenis sepatu ini.
-
Kenapa sepatu berhak tinggi digemari? Selama periode Renaisans, raja-raja Eropa memakai sepatu berhak sangat tinggi sebagai simbol supremasi dan status mereka yang tinggi.
-
Bagaimana high heels bisa membuat perempuan terlihat lebih menarik? Menurut Ikhsan Bella Persada, M, Psi., Psikolog yang dilansir dari situs Klikdokter, saat memakai sepatu hak tinggi, tubuh perempuan akan membusung 45 derajat yang membuatnya terlihat lebih menarik.
Prajurit Persia dan Kuda: High Heels Sebagai Senjata Perang
High heels tidak hanya sekadar alat fashion, tetapi pada abad ke-16, mereka berfungsi sebagai senjata bagi prajurit Persia yang mahir mengendarai kuda.
Menurut penelitian dari Mental Floss, prajurit Persia menggunakan high heels untuk menjaga kestabilan kaki mereka saat berperang di atas kuda.
Dengan kaki yang terkunci kuat, mereka bisa membidik panah dengan lebih akurat, menciptakan pasukan berkuda yang tak terkalahkan.
Pada awalnya, high heels bukanlah domain eksklusif wanita. Pada abad ke-17, budaya Persia melalui kerajaan Ottoman menyebar ke Eropa, dan high heels menjadi bagian dari pakaian sehari-hari bagi pria bangsawan.
Bangsawan Pria yang Menjadikan High Heels Sebagai Lambang Dominasi
Ironisnya, banyak bangsawan pria yang mengenakan high heels untuk meningkatkan tinggi badan mereka.
Tubuh yang tinggi memberikan kesan dominan, memberikan keunggulan psikologis terhadap orang lain.
Selain itu, high heels membantu mereka menjaga keseimbangan saat berkuda.
High Heels sebagai Simbol Kekuasaan Raja di Prancis
Pada abad ke-18, high heels mendapat sorotan khusus dari Raja Louis XIV di Prancis.
High heels dengan sol berwarna merah menjadi simbol kekuasaan raja dan hanya boleh dikenakan oleh sang raja dan beberapa orang terdekatnya.Penggunaan sol berwarna merah tanpa persetujuan raja dapat berujung pada hukuman.
Ini menandai pergeseran penggunaan high heels dari pria bangsawan ke dalam lingkungan kerajaan, menjadikannya simbol eksklusif yang terkait erat dengan kekuasaan.
Perubahan Persepsi di Masa Revolusi Prancis
Namun, nasib high heels berubah seiring dengan peristiwa Revolusi Prancis. High heels yang identik dengan simbol kerajaan menjadi tidak disukai dan dianggap usang.
Sepatu datar menjadi pilihan yang lebih populer sebagai tanda kesetaraan sosial. High heels terdiam dalam lemari sepatu sebagai saksi perubahan paham masyarakat terhadap simbol-simbol kekuasaan.
Wanita dan High Heels: Pergeseran Peran di Akhir Abad ke-19
Pergeseran besar terjadi pada akhir abad ke-19, ketika high heels menjadi tren mode untuk wanita.
Kini, pemahaman bahwa high heels dapat membuat tubuh wanita terlihat lebih menarik membuatnya populer di kalangan wanita. Penggunaan high heels tidak lagi terbatas pada pria, melainkan menjadi bagian penting dari gaya dan identitas wanita modern.
Dari perang kuda hingga simbol kekuasaan raja, high heels telah mengalami perjalanan panjang dalam sejarahnya.
Seiring perubahan peran dan persepsi masyarakat, sepatu ini telah berkembang menjadi salah satu item fashion yang paling ikonik dalam lemari sepatu wanita.