Sejak Kapan Sih Perempuan Suka Pakai High Heels?
Jadi favorit perempuan, sejak kapan heels jadi bagian dari fashion?
Fashion“Never underestimate the power of a pair of heels and a little red lipstick”
Di era fashion modern seperti sekarang ini, sepasang sepatu bertumit tinggi memang bisa membuat penampilan perempuan makin powerful. Nggak hanya sebatas menyempurnakan penampilan, tapi juga bisa bikin penggunanya semakin percaya diri dan merasa cantik. Tapi, sebenarnya sejak kapan sih perempuan jadi suka menggunakan high heels?
Fun Fact: High Heels Awalnya Didesain buat Pria
Jauh sebelum high heels menjadi simbol feminin kaum perempuan, ternyata awalnya sepatu ini didesain buat para pria, lho. Yup, ternyata sepatu bertumit tinggi ini digunakan para prajurit Persia buat menunjang kegiatan menunggang kuda.
-
Kapan high heels mulai populer? Pada abad ke-17, budaya Persia melalui kerajaan Ottoman menyebar ke Eropa, dan high heels menjadi bagian dari pakaian sehari-hari bagi pria bangsawan.
-
Siapa yang populerkan high heels? Dari catatan sejarah yang dikutip dari Mental Floss, kita akan mengungkap fakta menarik seputar high heels yang ternyata dipopulerkan oleh pria pada awal kemunculannya.
-
Apa fungsi high heels bagi wanita? Kini, pemahaman bahwa high heels dapat membuat tubuh wanita terlihat lebih menarik membuatnya populer di kalangan wanita. Penggunaan high heels tidak lagi terbatas pada pria, melainkan menjadi bagian penting dari gaya dan identitas wanita modern.
-
Kapan seseorang memilih untuk memakai heels? Jika sepatu heels adalah pilihan utama Anda, hal ini menunjukkan kepribadian yang percaya diri dan ambisius. Pengguna heels cenderung senang tampil sempurna dan tidak takut menjadi pusat perhatian.
-
Kenapa sepatu berhak tinggi digemari? Selama periode Renaisans, raja-raja Eropa memakai sepatu berhak sangat tinggi sebagai simbol supremasi dan status mereka yang tinggi.
-
Kapan sandal high heels cocok dipakai? Dengan warna yang lembut, sandal ini mudah diselaraskan dengan berbagai pilihan outfit, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk perayaan Lebaran.
Tren yang muncul di sekitar abad ke-15 tersebut dibuat dan disesuaikan dengan bentuk pijakan kaki pelana kuda.
Saat itu, sepatu tersebut memiliki desain yang bisa mencengkeram kuat pijakan kaki, sehingga mereka bisa bertahan saat kuda yang ditunggangi berlari dengan cepat. Selain itu, high heels juga dapat membuat tubuh lebih seimbang ketika menembakkan anak panah.
Kelompok migran asal Persia kemudian mulai menyebarkan tren penggunaan high heels di Eropa sekitar abad ke-16. Di masa tersebut, heels fashion hanya digunakan di kalangan pria bangsawan dan menjadi simbol maskulinitas di masanya. Sepatu bertumit tinggi ini bisa membantu postur pria jadi lebih tinggi. High heels juga jadi simbol status sosial, di mana semakin kaya seseorang, maka semakin tinggi juga heels yang digunakan.
Mulai Menyebar di Eropa
Sepatu Raja Louis XIV yang Fenomenal
Di abad ke-17, muncul sebuah sepatu high heels fenomenal yang dimiliki oleh King Louis XIV dari Perancis. Sepatu ini terbuat dari beludru dan satun dan dilukis dalam warna royal blue dan deep red. Namun, Raja Louis kemudian menjadi sangat terobsesi dengan sepatunya dan melarang orang lain menggunakan sepatu serupa.
Perempuan Pertama yang Pakai High Heels
Menurut catatan yang ada, seorang ratu Perancis bernama Catherine de Medici jadi perempuan pertama yang pakai high heels. Saat itu, sang ratu memakai high heels agar terlihat lebih tinggi, karena diperkirakan ia hanya punya tinggi badan sekitar 150cm saja. Dalam catatan sejarah, ia juga terlihat menggunakan high heels di momen pernikahannya dengan Raja Henry II pada tahun 1533.
Munculnya Standar Kecantikan Baru Perempuan
Memasuki abad ke-17, high heels mulai banyak digunakan perempuan karena sepatu yang satu ini dapat membuat kaki mereka terlihat lebih kecil. Di masa itu, muncul standar kecantikan baru yaitu perempuan yang terlihat lebih cantik dengan kaki yang tampak lebih kecil.
Penggunaan heels ini pun juga ikut mendorong tren fashion baru. Rok panjang atau gaun yang menjuntai menutupi seluruh bagian kaki menjadi pelengkap gaya yang tepat saat menggunakan high heels karena bisa menciptakan ilusi kaki yang lebih kecil.
Gaya Fashion yang Bertahan hingga Saat Ini
Penggunaan high heels pun masih bertahan pada perempuan di era modern. Berbagai aktivitas dilakukan dengan menggunakan high heels, mulai dari bekerja, hangout, sampai pergi ke pesta. Pertanyaannya, kenapa sih perempuan suka banget pakai high heels?
Psikologi di Balik Pemakaian High Heels
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Evolution and Human Behavior menunjukkan bahwa sepatu hak tinggi bisa mendukung karakter feminin dan pergerakan wanita.
Inilah yang bikin perempuan terlihat lebih menarik saat menggunakan sepatu bertumit tinggi.
Selain itu, perubahan postur tubuh yang terjadi saat menggunakan high heels menjadi salah satu alasan utama kenapa perempuan sangat suka memakai jenis sepatu ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Ikhsan Bella Persada, M, Psi., Psikolog yang dilansir dari situs Klikdokter. Menurutnya, saat memakai sepatu hak tinggi, tubuh perempuan akan membusung 45 derajat yang membuatnya terlihat lebih menarik.
Biarpun bisa membuat penampilan terlihat lebih menarik, tapi waspada dengan dampak buruk kalau terlalu sering memakai high heels dari sisi medis. Ada beberapa risiko kesehatan seperti gangguan tulang belakang, varises, hingga cedera lutut yang bisa terjadi. Kondisi lain yang juga bisa dialami misalnya perubahan cara berjalan, penebalan kulit atau kapalan, hingga merusak pergelangan kaki.
Tapi, Waspada dengan Dampak Buruknya!
Ini risiko penggunaan high heels yang terlalu sering
Tips Penggunaan High Heels yang Lebih Aman dan Nyaman
Untuk meminimalisir risiko kesehatan yang bisa terjadi saat menggunakan high heels, perhatikan beberapa tips berikut ini.