Singapura gelar pemilu, partai berkuasa diramal belum tergeser
Sekitar 532 ribu warga gunakan hak suara, pilih 89 anggota parlemen. PAP diramal menang, tapi oposisi menguat
Singapura hari ini, Jumat (11/9) menggelar pemilihan umum. Tempat pemungutan suara sudah dbuka sejak pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup pada pukul 20.00 nanti. Komisi Pemilihan Umum Singapura mencatat 532.590 warga Negara Kota itu akan menggunakan hak suaranya.
Dari laporan Channel News Asia, pergelaran pemilu ke-12 sepanjang sejarah Singapura ini kemungkinan masih didominasi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang didirikan mendiang Lee Kuan Yeuw. Tapi ada beberapa hal yang cukup berbeda.
-
Apa itu Pemilu? Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat pemilu adalah suatu proses atau mekanisme demokratis yang digunakan untuk menentukan wakil-wakil rakyat atau pemimpin pemerintahan dengan cara memberikan suara kepada calon-calon yang bersaing.
-
Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Pemilu adalah proses pemilihan umum yang dilakukan secara periodik untuk memilih para pemimpin dan wakil rakyat dalam sistem demokrasi.
-
Apa arti Pemilu? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Pemilu dilaksanakan? Pemilihan Umum adalah proses demokratis yang dilakukan secara berkala untuk memilih wakil rakyat atau pejabat publik dalam suatu negara.
Misalnya, sekarang 89 kursi di parlemen terbuka untuk calon manapun, dulu ada sistem utusan khusus yang menguntungkan PAP. Selain itu, delapan partai oposisi sekarang semakin solid, ini jumlah oposisi terbanyak sejak Singapura merdeka pada 1965. Misalnya Partai Pekerja, Partai Solidaritas Nasional, hingga Partai Demokratik Singapura.
Belum lagi mempertimbangkan ada dua kandidat independen maju mewakili warga Distrik Bukit Batok dan Radin Mas. Ini adalah fenomena kedua setelah pertama kali muncul pada 2001.
"Kecuali ada hal yang luar biasa, saya memprediksi PAP akan menang menang. Tapi kursi oposisi bisa meningkat lebih besar dibanding pemilu sebelumnya," kata Direktur Asia Institute, University of Tasmania, James Chin.
Pada pemilu 2011, ketika Lee Kuan Yew masih hidup, PAP mengalami kejutan besar dengan hanya menguasai 60 persen kursi di parlemen. Rakyat ternyata mulai kecewa dengan visi partai tersebut.
Beberapa isu yang dianggap jadi sumber kekecewaan rakyat adalah semakin mahalnya biaya hidup, pemerintah Singapura dianggap terlalu lunak pada imigran yang kemudian mengambil lahan pekerjaan warga pribumi, hingga perlambatan ekonomi. Data jajak pendapat BlackBox, 42 persen responden mengatakan biaya hidup terlalu memberatkan, sedangkan ekonomi cuma tumbuh 2,2 persen sepanjang dua triwulan ini.
Untuk kasus imigran, tanpa ada pendekatan politik memadai, Singapura terbukti gagal menjaga kerukunan warga setelah pada 2013 pecah insiden di Little India. Itu adalah kerusuhan besar bermotif ras pertama sepanjang sejarah Negeri Singa.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong, putra Lee Kuan Yew sekaligus pemimpin PAP, mengatakan partainya akan berusaha keras meyakinkan warga Singapura bahwa pemerintahannya masih yang terbaik. "Kami dari PAP akan bertahan, kami kini menawarkan calon anggota parlemen yang terbaik," ungkapnya saat kampanye pekan lalu.
(mdk/ard)