Sisi lain Mayang, lady escort internasional bertarif menjulang
Tarifnya dikabarkan Rp 2,4 juta untuk layanan seks setengah jam dan Rp 6 juta buat bermain seks satu jam.
Seorang warga negara Indonesia di Australia bernama Mayang Prasetyo, 27 tahun, tewas dimutilasi di apartemennya di Teneriffe, Brisbane, pekan lalu. Pelakunya diduga suaminya sendiri, Marcus Volke, 28 tahun.
Saat polisi memeriksa apartemennya, mereka menemukan potongan tubuh Mayang di dalam panci di dapur. Volke diduga memasak bagian tubuh Mayang.
Mayang adalah seorang model transgender bernama asli Febri Andriansyah, asal Lampung. Dia diyakini sudah tewas beberapa hari saat ditemukan polisi.
Setelah membunuh Mayang, Volke kabur dari apartemennya dan di dalam sebuah tong sampah besar di dekat apartemen dia menggorok lehernya sendiri.
Teman Mayang mengatakan, dia dan Volke menikah pada Agustus tahun lalu setelah bertemu di sebuah kapal pesiar tempat mereka bekerja.
Namun pernikahan mereka tidak diakui secara hukum lantaran Mayang adalah seorang perempuan hasil operasi transgender yang masih diakui sebagai pria.
Pasangan itu lalu tinggal di sebuah apartemen mewah di Teneriffe, Brisbane, beberapa pekan sebelum keduanya tewas.
Mayang sebelumnya diketahui mantan pemain kabaret di pertunjukan Le Femme Garcon, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (7/10).
Daily Mail juga mengungkapkan Mayang pernah mengiklankan dirinya sebagai lady escort transeksual di sebuah situs iklan baris Inggris.
Dalam sebuah iklan pada Maret tahun lalu, diduga dia sendiri yang menulis profil dirinya sebagai orang yang baru pertama kali mengunjungi London dan memiliki tubuh molek serta sanggup bermain panas di ranjang.
Sebagai transgender, baru-baru ini Mayang juga mengiklankan dirinya di sebuah situs di Teneriffe. Dia memasang tarif Rp 2,4 juta untuk layanan seks selama setengah jam dan Rp 6 juta untuk bermain seks selama satu jam.
"Siapa pun ingin kepuasan, saya siap menghadirkannya hingga ke tahap paling memuaskan," kata dia dalam iklan itu.