Tak mau di Indonesia, TNI siap antar pengungsi Rohingya ke Malaysia
Menurut TNI, 581 pengungsi yang memasuki Aceh Utara sejak awal ingin ke Malaysia cari kerja.
Sebagian besar dari 581 pengungsi muslim Rohingya yang terdampar di Aceh Utara, mengaku tidak berniat tinggal di Indonesia. Tujuan mereka yang utama adalah Malaysia demi mencari pekerjaan.
Mendengar permintaan itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengklaim siap memfasilitasi para imigran ilegal tersebut. Dalam waktu dekat, pengungsi yang siap berangkat akan diantar ke perairan Selat Malaka. Tapi militer membantah membantu muslim Rohingya menyelundup ke Negeri Jiran.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Kenapa pengungsi Rohingya datang ke Indonesia? Para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang kabur dari Myanmar.
-
Dimana sebagian besar Rohingya tinggal di Myanmar? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
"Kami akan sediakan bahan bakar dan mengantar mereka keluar perairan Indonesia. Kami tidak akan memaksa mereka pergi ke Malaysia atau Australia, itu sudah bukan urusan kami," kata Jubir TNI Manahan Simorangkir seperti dikutip Channel News Asia, Selasa (12/5).
TNI menyatakan di kapal yang nanti akan diberangkatkan, pemerintah RI sudah memberi bantuan obat-obatan, makanan, serta air bersih. Manahan menjelaskan ratusan pengungsi Rohingya sejak awal tidak berniat ke Indonesia.
"Mereka (ke perairan Aceh) karena butuh bantuan. Mereka tidak ingin ke Indonesia, mereka ingin ke Malaysia," tandasnya.
Sejak Minggu (10/5), ratusan pengungsi Rohingya memasuki perairan Seunedon, Aceh Utara, secara ilegal. Mereka terdampar setelah kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar.
Setidaknya 50 orang kini dirawat pemerintah Negeri Serambi Makkah, lantaran mengalami kelaparan akut. Ratusan lainnya ditampung di Stadion Lhoksukon, Ibu Kota Aceh Utara. Ada 51 anak-anak dalam rombongan yang terlunta ini.
Berdasarkan data Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pelarian rohingya ini diselundupkan calo imigran dengan perahu. Mereka berdesak-desakan dalam dua perahu.
Oleh para calo, mereka dijanjikan mendapat pekerjaan. "Mereka mengira sudah sampai di Malaysia. Tapi ternyata di Indonesia. Mereka ditinggalkan oleh para penyelundup," kata Jubir IOM Steve Hamilton.
Salah seorang pengungsi bernama Rashid Ahmed mengaku meninggalkan Myanmar sejak tiga bulan lalu bersama putranya.
"Kami tidak punya makanan. Kami hanya bisa berdoa," kata dia.
IOM memperkirakan sekitar 25 ribu muslim Rohingya diselundupkan keluar Myanmar dengan kapal tanpa dokumen memadai sejak Januari hingga Maret 2015.
Etnis Rohingya, yang dibantai di Myanmar pada 2012 lalu, kini terlunta-lunta. Tidak ada bangsa Asia Tenggara maupun Asia Selatan bersedia menerima mereka sebagai warga negara.
(mdk/ard)