Takhta Suci Vatikan Simpan Arsip Rahasia tentang Martin Luther hingga Abraham Lincoln
Banyak orang yang penasaran dengan isi dari Arsip Takhta Suci Vatikan, yang juga diketahui sebagai tempat arsip rahasia Vatikan.
Banyak orang yang penasaran dengan isi dari Arsip Takhta Suci Vatikan, yang juga diketahui sebagai tempat arsip rahasia Vatikan.
Arsip ini diklaim menyimpan materi-materi ekstraterrestrial dari Paus Vatikan. Jadi, apa saja sebenarnya yang tersimpan dalam arsip rahasia Vatikan?
-
Apa saja yang Vatikan punya? Vatikan mencetak mata uang euro sendiri, mencetak perangko sendiri, menerbitkan paspor dan pelat nomor sendiri, mengoperasikan outlet media, dan memiliki bendera dan lagu kebangsaan sendiri.
-
Siapa pemimpin Vatikan? Kota Vatikan diperintah sebagai monarki absolut dengan paus sebagai pemimpinnya.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
Meskipun terdapat pengamanan yang sangat ketat, isi dari arsip rahasia ini sebenarnya cukup sederhana dan masuk akal.
Arsip ini menyimpan dokumen-dokumen bersejarah, mulai dari surat dari tokoh Mary Ratu Skotlandia, Abraham Lincoln, hingga dokumen Kepausan yang ditujukan untuk mengucilkan Martin Luther.
Dalam bahasa Latin, nama tempat arsip rahasia ini adalah Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum. Kata "secretum" dalam bahasa Latin banyak disalahartikan sebagai "rahasia" sebagaimana kata secret dalam bahasa Inggris.
Terkunci hingga 1881
Sederhananya, kata "secretum" dalam bahasa Latin memiliki arti "pribadi" atau "privat". Hal ini merujuk kepada isi dari arsip tersebut yang memuat surat-surat pribadi dari tokoh-tokoh ternama.
Arsip ini dibangun oleh Paus Paulus ke-5. Pembangunan arsip ini didasarkan oleh betapa pentingnya untuk menyimpan dan melestarikan dokumen-dokumen yang penting.
Pada abad ke-17, berkembang mentalitas di masyarakat umum yang mendorong orang untuk tidak penasaran dengan pertukaran informasi antara Paus dan raja-raja.
Atas dasar itulah kemudian arsip ini dikunci dari hadapan umum.
Arsip tersebut tetap bersifat terkunci dari umum hingga tahun 1881, di mana Paus Leo ke-13 memperbolehkan peneliti untuk melihat beberapa dokumen di dalam arsip tersebut.
Meskipun begitu, arsip ini tetap tidak dapat diakses oleh jurnalis, mahasiswa, dan sejarawan amatir.
Tiap orang yang diberikan akses terhadap arsip ini harus melewati prosedur yang sangat ketat dan rumit. Terdapat dokumen khusus dan akses khusus yang harus dilalui oleh orang yang diberikan akses untuk masuk ke arsip ini.
Arsip rahasia vatikan menyimpan berbagai dokumen bersejarah yang tak ternilai, di antaranya adalah:
- Surat dari Michelangelo ke Paus Julius ke-2
- Surat Kepausan yang ditujukan untuk mengucilkan Martin Luther
- Surat dari Mary Ratu Skotlandia ke Paus Sixtus ke-5
dan surat dari Abraham Lincoln kepada Jefferson Davis yang berupaya mengajak Paus Pius ke-9 untuk mendukung antara pihak Union dan Konfederasi
Nazi
David Kertzer, sejarawan dari Universitas Brown, berhasil menganalisis dokumen dari kekuasaan Paus Pius ke-12 yang menyatakan sang Paus pernah "membuat perjanjian dengan pihak Mussolini untuk menjaga kepentingan Gereja. Demikian dilansir Ancient Origins.
"Perjanjian dengan pihak Mussolini dilakukan dengan tukar balik yaitu agar Gereja tidak bersuara mengenai anti-Semitisme yang disponsori negara," tambahnya.
Hal ini tentu bertentangan dengan Gereja dan membuat simpang siur bahwa Paus Pius ke-12 pernah terkait dengan pihak Nazi.
Pada tahun 2020, Paus Fransiskus membuka akses terhadap "dokumentasi fundamental Paus ke-12", dan mengatakan Gerejanya "tidak takut akan sejarah."
Ahli meyakini untuk meneliti arsip-arsip tersebut akan memakan waktu selama bertahun-tahun.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)