Tentara Pembelot Israel Beri Informasi Intelijen kepada Hamas Untuk Operasi Penyerangan
Media berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Pada 9 Oktober, laporan dari media Iran mengungkap adanya 'tentara rahasia Palestina’.
Tentara Pembelot Israel Beri Informasi Intelijen kepada Hamas Untuk Operasi Penyerangan
Tentara yang dimaksud sebenarnya adalah seorang perwira pemberontak Israel yang telah terlibat dalam berbagai kerja sama dengan kelompok Hamas selama bertahun-tahun.
Media berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas memberikan “informasi penting” yang membantu dalam keberhasilan peluncuran Operasi Luapan Al-Aqsa pada Sabtu lalu.
- Media Israel Ungkap Jumlah Sebenarnya Tentara yang Tewas dan Luka di Gaza
- Daftar Kebohongan Israel yang Terbongkar di Media Sosial tentang Palestina
- Israel Kembali Bom 3 Rumah Sakit di Gaza, Termasuk Rumah Sakit Indonesia
- Sudah Diperingatkan Intelijen Mesir, Israel Akhirnya Akui Serangan Mendadak Hamas Kegagalan Besar Mossad
“Beberapa informasi yang digunakan selama tahap penyusupan [Operasi Luapan Al-Aqsa ] diperoleh melalui kolaborasi jangka panjang dari beberapa personel militer Israel dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina.
Informasi ini memainkan peran penting dalam memfasilitasi penyusupan pasukan Hamas ke wilayah Israel, terutama pangkalan militer yang mengelilingi Gaza,” ungkap Tasnim, mengutip informasi eksklusif dari sumber Palestina.
Dilansir laman the Cradle, kerja sama ini, menurut sumber tersebut, bukan sekadar urusan intelijen dan telah berlangsung selama beberapa waktu. Selain itu, laporan ini menyoroti peran kerja sama dalam kasus pencurian senjata dari pangkalan militer Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Tasnim, ada juga kerja sama antara elemen militer Israel yang memberontak dan intelijen Iran.
Penilaian seorang anggota militer Israel mengungkapkan operasi Hamas kemarin menghasilkan serangan sukses pada 80 pos pemeriksaan, 20 distrik, dan 11 pangkalan militer. Operasi Luapan Al-Aqsa ini disiapkan "lebih dari setahun yang lalu" dan dijaga kerahasiaannya.
Selama Operasi Luapan Al-Aqsa, "pasukan perlawanan Palestina terkejut dengan kelengahan pasukan Israel. Bertentangan dengan harapan, mereka menemukan celah keamanan dan situs militer yang kurang dijaga di mana banyak tentara Israel sedang tidur pulas. Kesempatan tak terduga inilah yang mendorong para pejuang Palestina meraih kemenangan yang lebih besar," tulis Hassan Illaik dari The Cradle pada 9 Oktober.
Pada 2012, Haaretz melaporkan persenjataan senilai Rp 219 miliar telah dicuri dari pangkalan militer Israel. Pada Mei 2019, surat kabar Maariv melaporkan hilangnya hampir 50 senapan M16, banyak diantaranya tidak ditemukan lagi. Sejak saat itu, banyak insiden pencurian dari pangkalan militer Israel dilaporkan.
Pencuri sering kali dengan mudah menembus keamanan dan mencuri peralatan militer, peluru, senjata, generator, dan bahkan kendaraan militer, menurut laporan itu. Pencurian sering dilakukan melalui kerja sama dengan pasukan militer Israel yang ditempatkan di pangkalan-pangkalan ini.
Laporan tersebut juga menyoroti lonjakan yang signifikan dalam penggunaan narkoba dan ketergantungan di kalangan pasukan Israel sebagai faktor utama dalam perdagangan senjata antara warga Palestina dan perwira Israel.
Kerja sama antara Palestina dan unsur-unsur tentara Israel telah memaksa Tel Aviv untuk mengambil tindakan keras terhadap banyak perwira dan tentaranya yang memberontak atau berkhianat. Mereka akhirnya 'disingkirkan' alias dibunuh.
Tindakan itu menjelaskan mengapa ada peningkatan jumlah kematian yang mencurigakan di kalangan perwira dan tentara militer Israel. Mereka biasanya dilaporkan tewas kecelakaan atau kabar kematiannya menjadi sasaran sensor ketat.
Awal tahun ini The Cradle melaporkan Israel menciptakan banyak cerita fiktif untuk banyak tentaranya yang tewas. Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk menutupi kejadian yang sebenarnya.