Terlalu semangat bercinta, penis pria Irlandia patah
Saat kejadian nahas itu, Alan Parke 'main' dengan pacarnya. Perkakasnya terpaksa di-gips
Seorang pria asal Irlandia mengatakan akan selalu teringat rasa sakit paling menyayat sepanjang hidupnya. Belum pernah dia merasakan sesakit malam itu ketika dia mematahkan batang penisnya saat sedang bercinta.
Alan Parke yang tengah menikmati sensasi bercinta dengan sang kekasih Clarissa (22), langsung dilarikan menuju rumah sakit setelah insiden di malam itu. seperti dikutip koran Irish Daily Mirror.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Kapan Ali Arwin mulai melakukan tindakan pelecehan seksual? Pelaku menyetubuhi korban secara berulang kali, berawal dari korban kelas 6 SD pada Juni 2020 hingga hamil pada 2023.
"Kita tengah asyik bercinta, setelah tiba-tiba sebuah suara 'prak' terdengar dan menghantarkan sebuah rasa sakit yang sungguh luar biasa" ungkap Parke.
Cairns, seorang tetangga kamar Parke mendengar suara teriakan keras tersebut dan yakin bila teriakan itu bukanlah teriakan biasa.
"Suara itu bak rontaan bayi," ungkap Cairns, seperti dilansir situs stuff.co.nz, Minggu (7/6).
Awalnya Clarissa melarikan sang kekasih ke Rumah Sakit Letterkenny sebelum dilanjut ke rumah sakit di Galway, dimana Parke mendapat penanganan medis lebih serius.
Operasi yang dilakukan kepada Parke berujung pada vonis bila Parke telah mematahkan penisnya.
"Memang dalam struktur anatomi penis tidak bertulang, namun saya yakin ada patahan yang terjadi, darah yang bercucuran tidak terkendali," ungkap dokter.
Pasca operasi Parke menjadi bahan ejekan pasien lainnya, bagaimana tidak selama masa penyembuhan penis Parke dibuat dalam posisi menggantung layaknya orang kecelakaan patah tangan.
"Seorang pasien lainnya tidak dapat menahan tawa saat melihat saya, saya sangat jengkel, namun pihak rumah sakit tidak mau memindahkan saya agar tidak dalam satu ruangannya dengannya," ungkap Parke emosi.
Diketahui dalam dua minggu pertama adalah masa terberat untuk Parke, pendarahan hebat kerap terjadi sekitar tujuh dan delapan kali. Hingga penyembuhan berangsur selama tiga bulan lamanya.
(mdk/ard)