Tiga WNI dilepas Abu Sayyaf segera dipulangkan KJRI Tawau
Ketiga WNI awak kapal Malaysia itu dalam kondisi sehat, namun masih dimintai keterangan oleh otoritas Malaysia
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Natsir merilis kondisi terbaru dari tiga sandera Warga Negara Indonesia yang dilepas oleh militan Abu Sayyaf. Berbeda dari 10 WNI lain yang masih ditawan sejak pekan lalu, tiga awak kapal ini sempat ditawan dalam kasus lain. Tepatnya perompakan kapal Tug Boat berbendera Malaysia "MASSIVE 6" Highline Shipping Sdn Bhd yang sedang berlayar di Perairan Ligitan.
Jubir akrab disapa Tata ini mengatakan mereka akan dipulangkan segera, walau belum diketahui kapan pastinya. Tiga WNI itu sudah bertemu tim konsulat jenderal Republik Indonesia di Tawau, Sabah.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Kita harap dapat dipulangkan pada minggu ini," kata Tata di kantornya, Jakarta, Senin (4/4).
Pada insiden perompakan kapal Malaysia itu, awak kapal dari Myanmar dan Indonesia dibebaskan. Hanya 4 orang yang berpaspor Malaysia yang diculik dan masih disandera.
"Mereka sudah dikunjungi konsul kami di Tawau dan dalam kondisi baik, mereka sedang diproses untuk dimintai keterangan oleh otoritas Malaysia untuk keterangan lebih lanjut mengenai kejadian penyaderaan ke-4 orang Malaysia," sambung Tata.
Sebelumnya, Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, telah merilis inisial mereka melalui pesan singkat.
"Inisial tiga WNI bekerja sebagai awak kapal Malaysia itu adalah H (asal Jakarta Pusat), PK (Jawa Timur), dan IB (Sulawesi Selatan)," tulisnya.
Adapun untuk kasus penculikan 10 WNI dari Kapal Tugboat Brahma, pemerintah RI masih meneruskan koordinasi dengan otoritas Filipina. Pemerintah memilih melakukan pendekatan dialog dengan militan sayap ISIS yang sering menculik warga asing itu.
Abu Sayyaf menunut pembayaran tebusan setara Rp 15 miliar paling lambat 8 November mendatang jika ingin 10 WNI itu dibebaskan. Pemerintah RI menolak tuntutan para militan.
Baca juga:
Sempat diculik Abu Sayyaf, dua WNI di kapal Malaysia dilepaskan
Tiga WNI dilepas Abu Sayyaf telah dikontak tim KJRI Tawau
Tiga WNI dilepas Abu Sayyaf segera dipulangkan KJRI Tawau
Menhan sebut militer Filipina kepung lokasi penyanderaan 10 WNI
Malaysia hentikan sementara semua pelayaran ke selatan Filipina