Ukraina Ungkap Berapa Banyak Tentaranya Tewas dalam Sehari di Medan Perang
Tentara Rusia terus membombardir kawasan Donbas untuk menguasai penuh wilayah itu.
Pejabat kantor kepresidenan Ukraina Mykhaylo Podolyak mengatakan kepada BBC sekitar 100 sampai 200 tentara Ukraina tewas di medan perang setiap harinya.
Dia menuturkan negaranya butuh ratusan sistem artileri dari negara Barat untuk mengimbangi pasukan Rusia di wilayah Donbas, timur Ukraina.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengutuk Rusia karena menyerang anak-anak Ukraina, tetapi bersikap mesra dengan Israel? PM Inggris Keir Starmer unggah cuitan kontroversial tentang konflik Ukraina-Rusia hingga ramai disorot di media sosial. Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak. Belum genap satu minggu menjabat, Keir Starmer sudah jadi perbincangan usai cuitannya di akun X pribadinya @Keir_Starmer dinilai penuh kemunafikan.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Vietnam melawan Rusia? Dalam pertandingan melawan Rusia di Stadion My Dinh, Vietnam memutuskan untuk menurunkan Dang Van Lam sebagai kiper sejak awal laga. Kiper berusia 31 tahun ini membuat Filip Nguyen harus puas berada di bangku cadangan. Namun, pada menit ke-61, terjadi insiden konyol di pertahanan Vietnam. Mereka sebenarnya memiliki kesempatan untuk memblokir serangan Rusia, tetapi sebuah umpan kembali dari Vu Van Thanh menjadi malapetaka ketika Dang Van Lam tidak berhasil menyentuh bola. Ia hanya menendang udara, dan bola pun meluncur perlahan menuju gawang Vietnam, menciptakan gol bunuh diri. Ini adalah gol kedua dari total tiga gol yang menandai kemenangan Rusia.
Dia juga mengatakan Kiev belum siap untuk melanjutkan perundingan damai dengan Moskow.
Tentara Rusia terus membombardir kawasan Donbas untuk menguasai penuh wilayah itu.
"Pasukan Rusia sudah mengerahkan semua persenjataan non-nuklir mereka di garis depan dan itu termasuk artileri berat, sistem peluncuran roket dan penerbangan," kata Podolyak, seperti dilansir BBC, Jumat (10/6).
Dia kembali menyampaikan permohonan bantuan senjata dari Barat dengan mengatakan kurang seimbangnya persenjataan antara Rusia dan Ukraina membuat tentaranya banyak menjadi korban.
"Permintaan kami untuk artileri bukan sekadar keinginan tapi memang kebutuhan mengingat situasi di medan pertempuran," kata dia.
Menurut Podolyak, Ukraina butuh 150 sampai 300 sistem peluncuran roket untuk menandingi Rusia, angka yang jauh lebih banyak dari yang sudah diterima Ukraina.
Dia juga menyatakan, perundingan damai bisa kembali dilanjutkan jika Rusia bersedia meninggalkan wilayah yang sudah mereka kuasai sejak invasi dimulai 24 Februari lalu.
Kamis lalu Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan mereka kehilangan 100 tentara dalam sehari dan 500 lainnya luka-luka.
Perbedaan angka jumlah tentara tewas ini menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan informasi dari medan pertempuran.
Baca juga:
Ikut Perang di Ukraina, Dua Warga Inggris Divonis Hukuman Mati
Setengah Negara Miskin Dunia Terancam Bangkrut Imbas Pandemi dan Perang Rusia-Ukraina
Putin Umumkan Besaran Uang Santunan Bagi Keluarga Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina
Situs Pemerintah Rusia Diretas, Muncul Kata-Kata "Kemenangan untuk Ukraina"
Abaikan Ancaman Putin, Inggris Akan Kirim Bantuan Sistem Rudal Jarak Jauh ke Ukraina
Jenderal Rusia Tewas Lagi di Donbas Ukraina