Usai Ditahan 11 Hari, Jurnalis TV Iran Dibebaskan AS
Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang jurnalis Amerika yang bekerja untuk stasiun televisi Iran, Press TV. Jurnalis bernama Marzieh Hashemi (59) ini ditangkap dengan dakwaan yang belum jelas.
Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap seorang jurnalis Amerika yang bekerja untuk stasiun televisi Iran, Press TV. Jurnalis bernama Marzieh Hashemi (59) ini ditangkap dengan dakwaan yang belum jelas.
Marzieh ditangkap usai mendarat di Bandara Internasional St Louis Lambert pada 13 Januari lalu. Setelah 11 hari ditahan, Marzieh akhirnya dibebaskan pada Rabu (23/1).
-
Kenapa presiden baru Iran ingin lebih dekat dengan Amerika Serikat? Menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, dan bahkan menjalin hubungan dengan AS," tulis Sadeghi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Saat ditangkap, Marzieh sedang menunggu penerbangan menuju Denver. Kunjungannya ke AS dalam rangka membuat dokumenter terkait gerakan Black Lives Matter.
"Seperti halnya Amerika menyadari pelecehan terhadap komunitas kulit hitam oleh polisi, Amerika perlu mulai berbicara tentang pelecehan komunitas muslim oleh FBI," demikian pernyataan keluarga Hashemi pascapembebasannya, dilansir dari Sputnik News, Kamis (24/1).
Dalam pernyataan itu juga ditegaskan fokusnya tidak hanya pada Merzieh, tetapi kepada siapapun baik muslim atau non muslim yang ditangkap otoritas AS tanpa tuduhan jelas.
Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk penahanan Hashemi, menyebutnya sebagai "tindakan politik yang tidak dapat diterima yang menginjak-injak kebebasan berbicara".
Kepada Loud & Clear Radio Sputnik pada hari Selasa, mantan rekan Hashemi di Press TV Iran, Nargess Moballeghi mengatakan kepada pembawa acara Brian Becker dan John Kiriakou bahwa anak-anak Hashemi juga telah diberi panggilan pengadilan. Dia juga mengungkapkan bahwa Merzieh dilarang menggunakan jilbab dalam jangka waktu tertentu.
Baca juga:
Curhat Warga AS Pendukung Trump yang Muak Dengan Sang Presiden
John Kerry Sebut Trump Harus Mundur
Survei: 46 Persen Responden Dukung Pemakzulan Donald Trump
Muncul Usulan RUU Pajak Porno buat Danai Pembangunan Perbatasan AS-Meksiko
Amerika Kehabisan Strategi di Suriah
Ketika Air Terjun Niagara Membeku bak Film Frozen